Skip to main content

Keberangkatan

Karena untuk bisa sampai ke Beast Kingdom Kermes mereka harus menggunakan kapal dari kota Mishinga, maka Cain berkumpul di kota itu bersama dengan beberapa ksatria dan perwakilan dari gereja.

Kapal yang ditambatkan di pelabuhan ini adalah sebuah kapal dengan ukuran sedang. Hagness menjelaskan bahwa sebenarnya mereka juga punya kapal besar, namun karena mereka ingin meminta bantuan cepat dari Kerajaan Esfort, maka dipilihlah kapal berukuran sedang yang dapat berlayar lebih cepat.

Barang-barang dan segala persiapan yang dibeli di kota ini sudah dimuat ke dalam kapal dan tinggal menunggu keberangkatan saja. ,

"Cain-dono, pastikan untuk kembali dengan selamat.."

"Ya tentu saja"

Earl Regant yang merupakan walikota Mishinga itu meraih tangan Cain dan menggenggamnya dengan erat. Sebenarnya Cain bisa saja sampai ke tujuan lebih cepat jika dia terbang di langit. Namun jika dia datang sendirian, ia pasti tidak akan diterima dengan mudah oleh pihak Beast Kingdom, maka ia perlu Hagness sebagai pendampingnya.

Setelah berpamitan Cain pun segera naik ke kapal.

"Berangkat!!!"

Tali penambat dilepas, layar dibentangkan, dan kapal pun mulai bergerak perlahan. Meskipun ini adalah pertama kalinya Cain menaiki kapal di dunia ini, namun sebagai orang Jepang, dia sudah berkali-kali menaiki kendaraan itu di kehidupannya sebelumnya. Jadi ia tidak merasakan ada gangguan apa pun. Namun semua itu tidak berlaku bagi para ksatria dan perwakilan gereja yang mengikutinya, mereka semua merasa gugup.

Kapal pun terus melaju mengarungi lautan. Hagness memandu Cain menuju ke kamar terbaik di kapal tersebut.

"Ini adalah kamar Cain-dono.. Karena kita akan segera melakukan pertemuan, jadi mari saya antar ke sana terlebih dahulu..."

Cain pun berjalan mengikuti Hagness. Setelah melewati sebuah pintu, mereka pun tiba di sebuah ruang rapat yang besar. Sudah ada beberapa orang yang sudah duduk di sana. Setelah memastikan Cain sudah duduk, seseorang yang tampaknya adalah kapten kapal ini pun mulai berbicara sambil menunjuk peta laut.

"Sesuai dengan peta laut ini, aku berencana untuk melewati rute ini.... Memang rute ini mengarah ke Beast Kingdom, namun tergantung dari kondisi anginnya, mungkin kita akan butuh waktu seminggu untuk bisa sampai atau bahkan lebih...."

Kapal yang ada di dunia ini masih menggunakan layar sebagai alat penggerak. Sehingga kapal tidak akan bisa bergerak tanpa adanya angin. Namun karena ini adalah peristiwa genting di tengah peperangan, maka Cain mengajukan sebuah usulan.

"Aku bisa menggunakan sihir.... Jika kita mengarahkan sihir angin pada layar, mungkin kita bisa sampai lebih cepat..."

"Aku benar-benar bersyukur atas saran itu, namun hanya penyihir kerajaan atau para petualang peringkat tinggi saja yang dapat menggunakan sihir angin dalam waktu yang sepanjang itu... Sedangkan untuk penyihir pemula dan penyihir menengah paling lama cuma bertahan sekitar satu jam saja..."

Kapten itu menyatakan penolakannya atas saran yang diajukan oleh Cain. Dia mengerti bahwa sihir angin itu memang menguntungkan, namun sihir itu tidak akan bisa digunakan terus-menerus dalam waktu yang lama.

Namun jumlah energi sihir yang dimiliki oleh Cain sangat jauh dari kata normal. Memang dia masih butuh waktu untuk tidur dan makan, namun selain itu dia bisa menggunakan sihir angin selama mungkin yang ia mau dengan mudahnya.

"Kalau cuma itu maka tidak ada masalah... Biar aku saja yang meniupkan sihir angin ke layar itu.... mungkin aku tidak bisa melakukannya siang malam terus menerus... tapi saat ini kita sedang bertarung dengan waktu.... Izinkan aku membantu sebisaku..."

Kepala Cain sudah penuh dengan pikiran tentang Hero dan orang-orang yang dipanggil itu. Jika peperangan ini benar melawan para orang panggilan yang memiliki kekuatan luar biasa itu, maka dapat dipastikan Beast Kingdom Kermes akan runtuh.

"Cain-dono, apa anda yakin? Saya juga berpendapat bahwa kita akan lebih cepat sampai jika anginnya lebih cepat... Serahkan kemudinya pada wakil kapten jadi Anda hanya perlu fokus untuk meniupkan sihir angin ke layar saja...."

Setelah pembicaraan itu selesai, Cain segera naik ke atas dek. Memang ada angin, namun kapal bergerak lambat karena angin itu tidak cukup kuat.

Cain mulai merapal sihirnya dan angin pun berhembus meniup layar. Namun sihir ini adalah milik Cain, bukan milik penyihir biasa. Perlahan-lahan kecepatan kapal semakin meningkat. Seiring bertambahnya kecepatan kapal, aliran ombak yang menabrak kapal semakin kencang pula. Terasa getaran yang luar biasa di atas kapal. Bahkan lambung kapal mulai berderit seolah kapal itu sedang menjerit. Wakil kapten yang sedang mengendalikan kapal itu pun panik dan berteriak.

"Jika terus begini kapal ini bisa pecah!!!"

"Aku mengerti, kalau begitu..."

Cain meletakan telapak tangannya di atas geladak kapal, dan mengalirkan energi sihirnya.

"[Material Strenghten]!!"

Kapal itu langsung mengeras dan berhenti berderit. Setelah merasa puas, Cain kembali menggunakan sihir angin untuk meniup layar. Sang Wakil kapten sempat terheran dengan kejadian ini, namun dia sadar prioritas tertinggi saat ini adalah untuk bisa sampai ke Beast Kingdom secepat mungkin. Jadi ia kembali fokus untuk memperhatikan lautan di hadapannya.


Setelah mentari terbenam, Cain mengakhiri tugasnya meniup layar kapal. Bersama Hagness, ia pun menikmati hidangan teh di ruang tamu yang telah di siapkan.

"Saya benar-benar tidak menyangka... Sihir Cain-dono benar-benar sangat luar biasa.... Anda masih tidak terlihat lelah sama sekali padahal sudah menggunakan sihir terus menerus sampai matahari terbenam..."

"Itu bukan apa-apa.... Aku hanya benar-benar ingin membantu Beast Kingdom saja...."

Pada kenyataannya, meskipun para awak kapal yang terbiasa menaiki kapal itu baik-baik saja, namun para ksatria dan orang-orang gereja semuanya mabuk laut. Bahkan setelah mengerjakan tugasnya meniup layar, Cain sampai memberikan sihir pemulihan kepada orang-orang itu. Bahkan Hagness yang sudah sedikit terbiasa dengan kapal saja sampai mabuk laut dan mengurung diri di kamarnya. Sehingga Cain menjadi panik dan memberikan sihir pemulihan kepada mereka semua.

"Tampaknya kita akan tiba lebih cepat dari apa yang saya bayangkan.... Tadi saya juga sempat berbincang dengan kapten kapal, katanya jika kecepatan ini dipertahankan, kemungkinan kita akan sampai dalam waktu dua hari lagi..."

"Begitu ya... Kuharap kita bisa sampai secepatnya.... Semakin banyak orang yang dapat menggunakan sihir pemulihan di Beast Kingdom, maka semakin banyak pula yang dapat terselamatkan..."

Bahkan pada saat Hagness menuju ke Kerajaan Esfort pastinya sudah banyak korban yang berjatuhan. Dan semua ini disebabkan oleh para orang panggilan itu. Meskipun belum jelas dari dunia mana mereka dipanggil, namun Cain percaya bahwa Hero yang menggantikan Yuuya ini tidak seharusnya memulai perang antar negara.

Keesokan harinya, kapal itu bergerak dengan menggunakan sihir angin sejak pagi hari. Dan akhirnya mereka dapat melihat daratan di hadapan mereka sebelum matahari kembali terbenam.

"Aku sudah bisa melihat Beast Kingdom di depan!!! Kita sampai cuma dalam dua hari!!!! Jangan sampai kendor!!!"

"Ooo!!!"

Semua kru kapal menjawab sang wakil kapten dengan penuh semangat. Rencananya perjalanan ini akan memakan waktu satu minggu, namun berkat kerja keras Cain, mereka bisa tiba di Beast Kingdom hanya dalam waktu dua hari saja.