Vol.03 - Ch.01
Perbedaan Pengetahuan
Diterjemahkan oleh: KuroMage pada 13 Agustus 2020 .
Selamat Membaca….
Butuh waktu cukup lama untuk berkeliling Kingsland Royal Academy. Ada sejumlah fasilitas khusus berdiri diatas lahan yang luas ini. Banyak hal yang baru pertama kali disaksikan oleh Ain, jadi sambil memandu, Dill juga bertugas untuk menjelaskan rinciannya.
“Dengan ini sudah semuanya… Penjelasan dan panduan berkeliling fasilitas utama sudah selesai….”
“Terima kasih ya… Aku tidak menyangka ada sebanyak ini…. Tapi sepertinya sangat sedikit ya tempat yang bisa aku gunakan….”
“Memang benar sih… Tapi gedung Lab Sihir yang ada di Perpustakaan itu sangat praktis loh…. Kurasa itu lebih mudah daripada mencoba sihir dengan praktek di dalam Istana… “
Di Akademi ini terdapat sebuah perpustakaan raksasa, dan isinya tidak kalah banyak dengan besarnya bangunan itu. Dan dikatakan memiliki koleksi buku terbanyak di Istalica ini.
“Karena ada batasan-batasan Area yang hanya bisa dikunjungi oleh First(golongan satu), jadi mari kita kunjungi di kesempatan berikutnya…”
“Ya… Apa disana ada buku-buku yang tidak dimiliki oleh Istana??”
“Tentu saja ada… Malah mungkin disana ada buku yang sangat berharga yang bahkan di Kerajaan Istalica ini hanya ada satu jilid saja…. Disana diletakan berbagai sihir untuk menjaga kelestarian dan juga keamanannya….”
Ain berpikir bahwa mungkin disana akan ada beberapa petunjuk tentang Dullahan dan batu-batu sihir yang tidak diketahui. Kebetulan di sekolah ini menerapkan sistem pemilihan pembelajaran yang bebas, maka dia memutuskan untuk melakukan penelitian disana.
“Kalau begitu mari kita kesana lain kali….”
“Jangan lupakan buku siswa anda… Karena kita tidak bisa masuk tanpa buku itu….”
“Baik!! Ngomong-ngomong apa Dill akan selalu bersama ku sepanjang waktu selama di sekolah??”
“Mungkin aku tidak akan selalu bisa, tapi aku akan berusaha untuk sebanyak mungkin bersama anda….. Karena aku adalah First juga, aku memang bisa memilih kelas sebebasnya, namun sebagai siswa paling senior, aku juga sulit terlepas dari kebebasan itu sendiri….”
Pengawalan di dalam Akademi ini juga merupakan uji coba bagi Dill. Layak menyandang nama Royal Academy, tempat ini sangatlah aman. Dengan posisinya sebagai Putera Mahkota, maka sudah sewajarnya jika dia selalu bersama dengan pengawal. Meskipun begitu, selama di dalam Akademi, karena Dill juga adalah siswa, maka Dill akan sulit untuk selalu berada disampingnya. Ain tidak terlalu mempermasalahkan ini karena dia juga butuh waktu untuk sendirian dan bersantai.
“Yasudah tidak apa-apa… Lagipula Kakek juga mengatakan disini adalah tempat yang cukup aman kan…. Orang orang disana itu, aku tidak tahu mereka kelas berapa, apa mereka juga First???”
“Benar sekali… Pada dasarnya First itu adalah orang-orang yang bebas berdasarkan keinginan sendiri, jadi tidak memandang kelas berapa di sekolah….”
“Begitu ya…. Ngomong-ngomong….”
Ain sedang melihat-lihat para siswa yang sedang menghabiskan waktu mereka dengan bebas. Lalu saat ini dia sedang melihat kearah dua orang siswi. Tidak banyak yang Ain ketahui tentang Dill, jadi sesekali ia ingin membicarakan sesuatu yang melenceng dari topik.
“Kira-kira mana yang merupakan kesukaan mu Dill??”
Sambil menatap kedua gadis iu, ia bertanya kepada Dill.
“Ke-kesukaanku….?”
“Ya… Kadang-kadang aku ingin tahu lebih dalam tentang Dill… Jadi aku bertanya tentang ini….”
“Mm, mmm…. Begitu ya…. Jika anda bilang begitu….”
Ain merasa senang mendengar jawaban Dill yang nampak tidak keberatan dengan ini.
“Boleh kan?? Cuma ada aku kok…. Beritahu aku….”
“… Keduanya bukan tipe kesukaanku….”
“Eh? Benarkah? Kupikir mereka itu imut….”
Tampang kedua gadis itu imut dan gayanya juga bagus. Mendengar bahwa jawabannya adalah bukan keduanya, membuat Ain berpikir mungkin seleranya tinggi juga.
“Hmmm… Yasudah…. Memangnya orang seperti apa yang menjadi kesukaan Dill??”
“… setidaknya aku suka wanita yang lebih kuat dariku….”
“eh?”
“Kalau bisa tingginya seperti Fleet Admiral, Ayahku… Apalagi jika memiliki tubuh yang kuat, aku akan lebih tertarik lagi…”
Ain bingung harus bagaimana dia menyikapi jawaban yang diluar dugaannya ini. Namun akhirnya dia pun memenjawab setelah terjadi sedikit penundaan.
“Jadi itu artinya kamu menyukai wantia yang memiliki kekuatan dan tubuhnya kekar seperti Lloyd-san??”
“Benar…. Kalau bisa aku ingin sekali dipeluk….”
“Ah… mm.. ya…. Kurasa akan sulit menemukannya… tapi aku akan mendukungmu….”
“Terima kasih, Ain-sama! Ketika aku membicarakan hal ini orang-orang selalu mengatakan itu mustahil…”
Ain pun dapat memahami hal itu. Mana ada gadis yang tubuhnya kekar dan kuat seperti Lloyd.
“Ini mungkin sedikit terlalu cepat, ayo kita ke Lounge dan cari makanan ringan…. Akan merepotkan jika sudah banyak orang yang datang…”
“Dimengerti. Mari aku antar….”
Ain brepikir akan sulit untuk mengganti topiki yang ia mulai sendiri, jadi ia memutuskan untuk berpindah tempat dan menghilangkan pembicaraan ini dengan meminum teh. Ini memang masih terlalu cepat untuk makan siang, namun seharusnya tidak masalah. Mereka memutuskan untuk memakan beberapa makanan ringan sebelum jam sibuk.
Chris akan datang menjemput di sore hari, jadi Ain baru akan pulang ke Istana setelah menghabiskan waktu cukup lama di sekolahnya. Karena Dill harus tetap berada di sekolah, maka hanya Ein yang kembali ke Istana.
**
*Ya, aku datang dari pedesaan, jadi aku sangat senang bisa berada di sekolah yang luar biasa dan berjuang bersama kalian disini….*
Bersamaan dengan saat Ain sedang diantar berkeliling sekolah oleh Dill. Claune yang datang ke Leeve Girls Academy yang berada tidak jauh dari sana, sedang menyapa para gadis lainnya. Dia masuk ke sekolah itu dengan status sebagai siswi pindahan.
“Yahh.. Jika Claune-sama bilang seperti itu, Kami jadi tidak enak….”
“Benar… bisa berteman dengan sosok secantik Claune-sama sudah membuatku bahagia….”
“Apalagi anda datang dengan rekomendasi Perdana Menteri Warren… Dan kami dengar juga anda mengerjakan semua tugas yang diminta dengan sempurna, jadi kami semua ini sangat menantikan pertemuan dengan Claune-sama…”
Bagian mana yang hanya formalitas dan bagian mana yang jujur. Claune yang selama ini hidup sebagai keluarga bangsawan terus memikirkan tentang itu.
“Jika anda tidak keberatan, maukah anda bertemu dengan kakakku? Dia juga samgat tertarik dengan Claune-sama….”
Ah.. ternyata memang ada juga yang merepotkan disini. Claune yang memikirkan itu sudah terbiasa menghadapi masalah terkait pengenalan dengan lawan jenis seperti ini. Lawannya kali ini adalah bangsawan. Dan statusnya sebagai keluarga August dari Heim tidak akan berguna disini. Sebesar itulah pengharuh kebesaran nama Warren di kerajaan ini.
“Masa? Bangsawan seperti anda mana cocok untuk diriku yang cuma sekedar rakyat jelata…. Ini sebuah kehormatan besar, namun aku masih banyak kekurangan sebagai seorang wanita….”
“Tidak begitu kok…. Karena anda adalah sosok yang telah di akui oleh Warren-sama yang terkenal itu…. dan juga tidak mungkin kami menganggap Claune-sama yang secantik ini memiliki keburukan….”
Dipuji dengan kata Cantik, Imut, memang menyenangkan, namun karena yang mengatakan itu adalah para gadis, ia tidak terlalu senang. Sensasinya tidak jauh berbeda dengan pesta-pesta yang selalu ia hadiri selama ini.
“Aku merasa terhormat mendengar itu…. tapi jika aku sampai melakukan sesuatu yang buruk, itu akan mempengaruhi nama baik Warren-sama….”
Dengan mengatakan ini, maka para gadis itu mungkin tidak akan terlalu menekan lagi. Seteidaknya itu tidaklah bohong jika dia berada dibawah naungan keluarga Warren.
“Hei kamu… Warren-sama pasti punya pemikirannya sendiri, jika kamu terus menekan seperti itu, Claune-sama pasti kebingungan….”
” Be-begitu ya…. Mohon maaf Claune-sama…. Aku kebablasan karena aku ingin menjalin hubungan baik dengan anda…”
“Tidak, tidak apa-apa… Aku senang kamu berpikiran seperti itu tentang diriku….”
Pasti sebenarnya mereka ingin menjadikan dirinya sebagai wanita cadangan. Tidak ada alasan bagi seorang gadis yang bukan bangsawan menjadi seorang istri resmi. Lagipula sejak awal Claune tidak menanggapinnya dengan serius. Dia malah bersyukur pembicaraan ini dapat diakhiri dengan lancar.
Ketika dia masih di Heim, ada banyak kondisi yang membuatnya tertekan dengan menghadapi pembicaraan yang tidak melihat-lihat suasana.
Leeve Girls Academy adalah tempat yang bagus. Meskipun peraturan di sekolah ini cukup ketat, namun tempat ini adalah tempat yang sangat baik untuk menciptakan wanita hebat dimasa depan.
Tujuan Claune sangatlah tinggi. Oleh karena itu sudah tentu dia harus bisa meraih nilai yang tinggi di sekolah ini. Namun dia juga harus bisa melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Warren.
“Mohon kerja samanya ya mulai hari ini ya teman-teman…”
Sebagai murid pindahan, waktu yang ia habiskan di sekolah ini tidaklah terlalu banyak. Meskipun begitu ia harus bisa menguasai pelajaran dengan kecepatan yang beberapa kali lipat lebih tinggi daripada orang lain. Claune pun memantapkan dalam hatinya untuk melakukan usaha terbaiknya, dan hari pertama sekolahnya pun berakhir.
**
Sumpah translate ini tuh bikin pegel, panjaaaaaang banget wkwkw….
“Catima-sama, maaf membuat anda menunggu… Ini barang pesanan anda…. “
“Nyanya!? Akhirnya datanng juga Nya!!”
Ain dan Claune. Ketika sosok penentu masa depan Istalica sedang menghabiskan hari pertama sekolah mereka, Catima yang berada di Istana menerima sebuah kiriman di ruangannya. Isinya adalah sebuah buku besar akhirnya dia temukan setelah bertahun-tahun mencari ke seluruh pelosok Istalica.
Untuk satu jilid buku ini, Catima sudah menghabiskan sekitar 2/3 dari uang bisa ia dapatkan selama setahun. Dan dia nampak tidak memiliki penyesalan sedikit pun, malah ia beranggapan dirinya akan menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
“Kerja bagus nya!! Terima kasih Nya!!”
“Tidak-tidak, kalau begitu, silahkan nikmati waktu anda…”
Sang pelayan menyerahkan sebuah kotak yang telah dibungkus. Meskipun dia tahu bahwa isi kotak itu yang telah lama ia idamkan, namun ia tak bisa menahan rasa kegembiraan untuk membukanya.
Dengan sangat hati-hati ia membuka kotak itu, dan mengeluarkan buku dari kotaknya dengan sangat perlahan agar tidak merusaknya.
“Hidangan yang sesuai dugaan Nya….”
Sebuah buku yang ditulis oleh seorang ras Elf terkenal yang mendedikasikan seluruh hidupnya demi menulis buku ini. Itulah identitas dari buku yang ia terima. Kesampingkan minat yang kuat dari Catima untuk membaca isi buku ini. Bahkan dari bagian luar buku ini pun sudah memancar kan aura tertentu.
Bagian luarnya terbuat dari kulit yang di desain oleh Dwarf. Jika di hanya di bilang cover kulit, maka akan terasa tidak adil. Apakah kulit itu di embos atau di buat dengan mengukir kulitnya? Entah bagaimana teknik yang bisa membuat itu.
Kemungkinan bahannya adalah dari spesies naga kecil tanpa sisik yang telah hidup lama bertahun-tahun. Bahannya cukup tebal dan kokoh sekitar 1 centimeter. Desain tiga dimensi yang muncul di kulit tebal itu menunjukan buku itu merupakan produk bernilai tinggi.
Meskipun Catima adalah peneliti maniak, namun jika berhadapan dengan benda seperti ini dia tetap akan berhati-hati. Ia memakai sarung tangan yang di desain hanya untuknya, dan menguatkan tekadnya, lalu ia mulai membuka buku itu.
“…. Ternyata memang tidak semudah itu untuk dibaca ya….”
Elf terkenal yang menulis buku ini dikatakan telah hidup selama ratusan…. Bahkan mungkin ribuan tahun. Nampaknya Elf itu adalah seorang pria yang sangat rajin dan fokus pada penelitiannya. Ngomong-ngomong, saat ini tidak ada yang tahu apakah dia masih hidup atau sudah mati.
Setelah beberapa waktu lalu mengumumkan dirinya telah pensiun, tidak pernah lagi terdengar kabar tentangnya dan keberadaannya tidak diketahui. Dan karater yang ia gunakan dalam buku ini disebut Aksara Elf Kuno dan merupakan bahasa khusus yang digunakan oleh para Elf terdahulu.
Catima yang mendedikasikan dirinya pada penelitian ini bahkan hanya bisa memahami sedikit saja setelah mempelajari huruf-huruf ini. Karena itu sulit baginya menguraikan sebuah kalimat yang bahkan memiliki puluhan kata.
Sambil tetap berusaha Catima terus membolak-balik halaman dan berusaha keras untuk membacanya. Namun tetap saja.
“Seharusnya ini merupakan satu-satunya buku yang menjelaskan dengan mendetail semua hal tentang raja iblis… Seharusnya ada disini ada beberapa informasi tentang Dullahan. “
Ia dapat mengerti sedikit dari judul buku ini. Catima berusaha keras untuk mendapatkan buku bernilai tinggi ini karena ia menganggap didalamnya terkumpul semua tentang raja iblis. Karena itu dia tahu bahwa ada kata Raja Iblis di bagian sampull judul nya.
“…Bingo Nya!”
Dan dia pun berhasil menemukannya. Walaupun dia tidak bisa membaca buku ini, karena buku ini terdapat beberapa ilustrasi ia bisa mendapatkan halaman yang mungkin bisa ia jadikan referensi.
“Begitu Nya…. Aku benar-benar baru melihat wujud ini…. Menarik…. Jadi kau ya, Dullahan yang saat ini berada didalam tubuhnya Ain….”
Dullahan tergambar sebagai kaki tangan Raja Iblis. Artinya adalah pemilih Magic Stone yang diserap oleh Ain adalah sosok yang tergambar di buku ini. Dia memiliki tampang yang tidak kenal takut. Meskipun Dullahan mengenakan Armor kesatria yang cukup megah, rasnya adalah ras peri. Perawakan Dullahan dalam ilutsrasi itu memiliki rambut panjang berwarna perak dan terlihat bermartabat. Sekilas dia terlihat mirip dengan Ain yang memiliki raut wajah yang hampir sama.
“Nya…. Meskipun aku sudah tahu wujudnya, tetap saja aku ingin membacanya dengan benar….”
Dia benar-benar frustasi. Tentu saja akan terasa menyedihkan apabila buku yang susah payah ia dapatkan ternyata tidak dapat dia baca.
“Apa boleh buat Nya…. Aku harus ke lab untuk mengumpulkan bahan dan memesan bahan lainnya….”
Mendapatkan buku yang tidak bisa ia baca, membuat Catima bertekad untuk memutuskan untuk terlebih dahulu memahami huruf-huruf itu.
Meskipun salahs satu alasannya adalah dia telah mengeluarkan dana besar untuk buku ini, namun alasan utamanya adalah dia merasa kesal jika tetap tidak bisa membacanya.
Kemudian ia mengeluarkan secarik kertas memo dari mejanya dan mulai membuat daftar item yang ia perlukan. Setelah selesai menulis, ia kembali membolak-balik buku itu lagi.
“Meskipun begitu, buku ini sangat bagus Nya…. Ilustrasinya juga sangat bagus…. Aku ingin segera memecahkan isinya….”
Jari Catima berhenti di sebuah halaman. Sosok yang tergambar di halaman itu adalah seorang wanita yang mengenakan tudung di kepalanya. Meskipun matanya tidak terlihat, dia beranggapan bahwa wanita iru cantik jika dilihat dari bagian mulut kebawah.
Gadis itu mengenakan jubah hitam dan memakai beberapa permata ditubuhnya. Mungkin itu adalah peralatan sihir atau semacamnya. Dan dia memegang sebuah tongkat besar di tangannya. Sekilas bisa terlihat dia adalah penyihir.
“Apa wanita ini juga kaki tangan raja Iblis??? Apa Istrinya?? Ah sudahlah… Mari kita tunggu sampai aku bisa menguraikan semua huruf ini Nya…. Tapi susah juga mencari bahan-bahan ini Nya… Kalau saja ada Elf disini yang tahu soal Elf kuno…. Hah… Susah sekali Nya….”
Bahasa yang disebut sebagai Aksara Elf Kuno itu pada dasarnya diteruskan secara dari mulut kemulut. Karena itu akan sangat sedikit yang tersampaikan dalam bentuk tulisan seperti apa yang ada di dalam buku ini.
Dan saat ini, ras Elf yang memahami bahasa ini sudah sangat sedikit. Dan mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa menemukan nya. Ketika ia memikirkan hal ini, semakin terasa tidak realistis.
Namun dari sudut pandang Catima, buku ini hanya berisi halaman-halaman yang semuanya menarik perhatiannya. Karena itu Catima bersumpah untuk menguraikan maksud dari buku ini.
Ketika ia sedang memikirkan itu, tiba-tiba terdegar suara pintu diketuk. Ketika Catima baru saja membulatkan tekadnya, ada seorang pengunjung ke ruangan Catima. Iapun segera menjawab ketika mendengar suara ketukan itu.
“Siapa disana?”
“Ini saya….”
Adalah Chris yang datang mengunjungi Catima.
“Masuklah Nya….”
“Permisi… Catima-sama anda mendapat panggilan dari Yang mulia ratu…. Daripada memanggil mungkin lebih tepat dikatakan marah…. Mungkin karena Catima-sama terlambat dalam jadwal tertentu….”
“Waduh Gawat Nya… Aku sedang fokus dalam pekerjaanku Nya.. Maaf kan aku Chris… tolong simpan kotak ini dan lain-lainnya untukku….!”
Setelah mendengar laporan dari Chris, Catima menjadi pucat dan bergegas menuju ke tempat Lalarua. Bersamaan dengan kepergiannya itu, ia meminta Chris untuk merapihkan kotak dan buku disana.
“Catima-sama, jagan berlari! Bahaya! Ah sudah terlambat ya…. Haaah Catima-sama… coba saja anda lebih kalem sedikit, aku jadi tidak repot begini…”
Bagi Chris yang selalu terlibat dalam berbagai masalah yang disebabkan Catima, dia berharap agar Catima bisa lebih tenang sedikit. Sambil memikirkan itu, Chris berusaha melakukan permintaan Catima, dimulai dengan beres-beres.
“Kalau cuma beres-beres kotak aku juga bisa ya….”
Chris menatap kotak yang digunakan untuk membungkus. Lagi-lagi beliau membeli barang mahal ya. Sambil berpikir begitu ia mengambil kotak itu dan mengecek benda apa itu. Lalu ia membawa kotak itu sampai ke pintu masuk ruang penelitian.
“Ah… Lagi-lagi Catima-sama beli buku ya…. Bukunya masih terbuka, mari kita tutup…..”
Catima ternyata langsung bergegas keluar ruangan tanpa menutup bukunya. Chris berpikir bahwa karena itu adalah buku yang mahal maka akan lebih baik jika tetap ditutup. Jadi ia menghampiri buku itu. Dan dia pun sampai di dekat buku yang sama sekali tidak dipahami oleh Catima.
“Uwaaahh… Sudah lama aku tidak melihat huruf ini…. Bisa juga ya mendapatkan buku tua seperti ini….. pasti harganya sangat mahal ya….. Etto… Apa ya judulnya….[Studi tentang Raja Iblis dan Para Kaki Tangannya] … Eh…. Kok Catima membeli buku mengerikan begini….”
Chris bisa membaca huruf-huruf di buku itu. Suku pedalaman tempat dia dilahirkan bahkan saat ini masih menjalani hidup dengan ajaran lama.
Dan dia pun tertarik ketika melihat Aksara Elf Kuno yang sudah lama tidak dia lihat lagi. Dan ia mencoba membaca judul buku itu, dan setelah membacanya ia kehilangan motivasinya. Karena hilangnya motivasi ini, ia menutup buku itu tanpa membalik halaman buku itu.
“Yosh… tutup saja rapat-rapat! Kurasa kita akan baik-baik…”
Chris memegang kotak yang digunakan sebagai pembungkus. Ia harus segera bersiap untuk menjemput Ain, namun pertama-tama dia harus pergi ke ruang penelitian Catima dan meletakan buku itu di dekat pintu masuk.
“Tapi ternyata ada juga wanita diantara kaki tangan raja Iblis ya…. Tapi aku belum pernah dengar ada yang manusia….”
Cris telah menerima pendidikan dari sukunya tentang raja Iblis, jadi dia cukup heran. Dalam ingatannya seharusnya raja Iblis tidak memiliki bawahan manusia. Namun, setelah sedikit berpikir, ia sampai pada satu kesimpulan.
“Ahhh…. Iya juga… Apa mungkin dia Elder Lich?? Pantas saja lebih terlihat seperti manusia daripada Lich biasa….”
Terima kasih telah mampir….
First
Mantap sangat min
Up
Lanjut min
Suatu percubaan yang mantap, lanjutkan mint
next
Nah klo langsung loncat melewati manganya kan mantap tu min, kagak boring krn udh baca manganya. Lanjut min
Lanjutkan min
Mantap
Thank update nya
Semangat min,semoga pegalnya cepat ilang ;v
Wahnjir.. dah lama ane gk mampir ni web, si mimin trnyata nranslate nopel request aing T_T
Mantap… Akhirnya request ane 3 bulan yang lalu di jawab mimin :’v
Thnks.. lanjott?
Min maseki gurume yang volume 2 kagak ada?
Nice min