Vol.03 - Ch.08.1
Hari yang Panjang pun Berakhir (A)
Diterjemahkan oleh: KuroMage pada 8 September 2020 .
Selamat Membaca….
Beberapa fakta terkait Magic Stone yang telah dihisap oleh ain terungkap. Namun melihat situasi dan kondisinya, mereka memutuskan untuk membahas kelaunjutan pembicaraan ini nanti, dan memutuskan untuk mulai makan malam.
Apa yang Ain bawa dari Magna adalah daging Sea Dragon. Meskipun Sylvard pada awalnya sempat menahan kesalnya ketika tahu Ain membawa benda seperti itu tanpa pemberitahuan sebelumnya, namun ia segera terdiam setelah mencicipi daging itu. Hidangan itu sangatlah menggiurkan sampai-sampai bisa membuat Sylvard terdiam.
Selain itu ada juga sosok Chris yang wajahnya memerah sambil mengurus Ain. Membuat suasana makan malam itu terasa meriah dan penuh dengan suasana damai.
Setelah mereka selesai menyantap makan malam dan bersantai, mereka memutuskan untuk beristirahat sementara waktu ini. Ain dan lainnya sangat lelah, dan juga bukan berarti orang-orang yang menunggu itu tidak lelah. Mereka terus menerus merasa khawatir, sedangkan Sylvard dan kelompoknya selama ini sibuk menguras akal mereka di dalam rapat strategi. Karena telah ditentukan berbagai rincian masalah ini akan dibahas di kemudian hari, maka mereka pun bubar.
Lalu Ain dan Olivia pergi mengunjungi kamar Olivia
“Ano… Ibu?? Kenapa bisa jadi begini??”
“Ibu sangat-sangat mengkhawatirkan Ain… Jadi ibu tidak sabar lagi….”
Ain bertugas untuk membersihkan kamar Olivia. Namun saat ini tangannya tidak bisa bergerak, karena itu tugas tersebut tidak langsung ia kerjakan. Ia hanya datang berkunjung karena diajak oleh Olivia saja. Dan ketika sampai ia melihat ada sesuatu yang muncul dari pintu. Dan ketika ia memasuki kamar, ia melihat penampakan yang sangat menakjubkan sampai-sampai membuatnya penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Di seluruh ruangan itu penuh dengan akar-akar pohon dan beberapa bunga.
“Martha-san bilang kalau Ibu adalah Dryad yang kuat….”
Akar-akar itu tersebar dari sebuah sofa yang mungkin adalah tempat duduk Olivia.
“Pada kenyataannya identitas asli ibu ini adalah Dryad, jadi kalau perasaan ibu tidak tenang…. Bisa jadi begini…..”
“Bukan kah tidak perlu untuk menjadi malu-malu seperti itu??”
“Tapi, Ain…. Kalau dibayangkan semua ini adalah bagian tubuh Ibu, wajar kan kalau ibu jadi malu…”
Ketika dikatakan seperti itu Ain dapat sedikit menerimanya. Ain mengerti bahwa penilaian atas sesuatu itu berbeda setiap individu, jadi mungkin akan berbeda juga untuk setiap ras.
“Jadi aku hanya perlu membersihkan akar-akar yang dikeluarkan Ibu ini??”
“I-iya…. Ain, tolong ya…”
Ain berpikir karena dirinya sudah membuat ibunya khawatir, jadi dia tidak masalah melakukan tugas seperti ini sebanyak apapun. Dan Ain mulai penasaran, apakah dirinya juga akan bisa mengeluarkan akar-akar seperti itu.
“Apa aku juga bisa mengeluarkan akar….”
“Meskipun Ain lebih mirip dengan manusia…. Ibu rasa Ain juga bisa mengeluarkan akar… Lain kali kita coba latihan bersama ya….”
Meskipun dia sedikit penasaran latihan seperti apa yang akan dia jalani, namun dirinya memutuskan untuk menantikan saat itu tiba saja.
“Baiklah…. Ain kemari….”
Olivia yang sudah duduk di sofa mengundang Ain untuk datang.
“Aku duduk di sebelah ya….”
“Tidak, tidak, bukan disebelah, tapi disini….”
Ketika Ain duduk disebelah nya, Olivia mengangkat Ain. Karena sadar tubuhnya mungkin berat, Ain mengangkat tubuhnya sendiri dan mengikuti penempatan yang dilakukan Olivia. Ain duduk dipangkuan Olivia, dan kemudian dipeluk.
“Sekarang semua sudah baik-baik saja….. Kamu sudah berjuang sangat keras…. Ain anak baik, anak baik….”
Ain didekap di didada Olivia dan diusap kepalanya dengan lembut. Dan seketika, perlahan-lahan Air mata mulai mengalir.
“Lo-loh…??”
“Tidak apa-apa kok…. Ain memang anak yang baik…. Telah berjuang banyak….. Sekarang semuanya sudah baik-baik saja…. Tidak ada lagi yang harus kamu khawatirkan….”
Ain tidak merasakan keanehan ataupun malu-malu, hanya ada perasaan hangat yang menyelimuti hatinya. Dan setelah itu air mata Ain tidak kunjung berhenti, dan Ain terus menangis.
“Kenapa… Kenapa jadi begini…”
Untuk dapat menyelamatkan Chris, Hormon Adrenalin yang berlebihan di dalam otaknya telah menekan perasaan takut dihati Ain. Mungkin inilah yang membuat hatinya tidak tenang bahkan setelah Sea Dragon dikalahkan. Dan kini Ain telah kembali ke tempat teraman bagi dirinya dan dimaafkan. Dirinya sadar bahwa dia merasakan takut.
Mungkin saja dirinya akan terbunuh. Mungkin saja dirinya tidak bisa menyelamatkan Chris. Mungkin saja Chris akan mati didepan matanya. Ada banyak sekali alasan yang membuat Ain takut. Dia menahan semua perasaan itu dengan paksa. Dan akhirnya kali ini ekspresi itu meluap melalui emosinya.
“Ain sudah berusaha sekuat tenaga…. Jadi kamu sudah tidak perlukhawatir lagi…. Ain sekarang sudah pulang kembali kesini bersama dengan semuanya…. Jadi semua sudah baik-baik saja…”
Dan setelah itu, Ain menangis sejadi-jadinya sampai tidak bisa berkata-kata dengan benar. Apa yang Ain lakukan hari ini terlalu berat bagi tubuh dan pikirannya. Olivia dapat memahami ini saat pertama kali melihat Ain pulang.
“I-bu….. Ibuu…!”
Pemandangan ini sangatlah tidak bisa terbayangkan jika mengingat Ain yang biasanya. Tapi dia masihlah anak berusia 10 tahun. Meskipun sebentar lagi dia akan menjadi 11 tahun, namun dirinya masihlah anak-anak.
Karena dia sudah melakukan tindakan yang sangat tidak sesuai dengan usianya, kini dia menampakan ekspresi yang sesuai dengan usianya dihadapan Olivia.
Setelah itu, Ain terus menangis selama beberapa saat. Tubuh yang telah kelelahan seharian ini, kini tertidur dipelukan Olivia.
Terima kasih telah mampir….
[…] Baca di: Kurozuku […]
Gassssss
Finally
[…] Baca di: Kurozuku […]
Upppppppppppp
Mantap
Thank update nya
Semangat lanjutin min
Kebut maseki gurume dulu min
Up
Lanjutkan min
Lanjut min
Ini novel nya udah sampe volume 5 min
Lebih banyak dari itu tahu wkwkwk sudah banyak sekali…
Up