Pengaturan Membaca

Font Style

  • Arima
  • Nunito
  • Corben

Font Size

Vol.04 - Ch.02.1
Pasca Keributan (A)

Diterjemahkan oleh: KuroMage pada 4 Januari 2021 .

Selamat Membaca….

“Sekali lagi!! Grint! Kau masih sanggup kan!!!”

“Siap! Tentu saja Yang Mulia!”

“Etto… Warren-sama? Apa masih akan terus dilanjutkan?”

“Tentu, lanjutkan saja Dill….”

Lokasinya adalah tempat pelatihan bagi para ksatria di Istana Duke Amur. Semua orang berkumpul di sana dan menyaksikan pertarungan dua orang ksatria dengan penuh antusias.

Mengapa bisa berakhir begini dan apa yang sebenarnya terjadi? Hal ini ditentukan melalui pembicaraan di ruang pertemuan.

*

Masing-masing rombongan kembali kedalam istana dengan ekspresi masing-masing.

Pertama pihak Euro selaku tuan rumah, Ed akhirnya kehilangan ketenangannya dan penasaran dengan apa yang terjadi. Sedangkan Duke Amur sama sekali tidak terlihat tenang dan terlihat keringat bercucuran di dahinya.

Selanjutnya pihak tamu tak diundang dari Heim. Wajah merah mereka akibat mendengar perkataan Ain masih belum hilang. Ya meskipun sudah terlihat lebih tenang. Meskipun begitu masih terlihat jelas mereka semua kesal dan tidak terlihat lebih tenang dari pihak Euro.

Yang terakhir adalah pihak Ain dan rombongan dari Istalica. Secara garis besar tidak ada perubahan yang berarti. Kalaupun ada, hanya kepemimpinan yang tadinya di pegang oleh Warren kini dipegang oleh Ain. Dan Warren hanya mengikutinya saja.

Dari segi penampilan, tidak ada yang berubah sama sekali, namun tidak ada yang tahu bagaimana isi hati mereka sesungguhnya.

Kemudian akhirnya mereka pun tiba di ruang pertemuan baru di dalam istana yang telah disiapkan. Pihak Euro masuk lebih dahulu, kemudian di ikuti oleh pihak Istalica, dan terakhir pihak Heim.

Hal ini juga salah satu faktor yang membuat Tiggle menjadi kesal, namun kondisinya sangatlah buruk. Jika dia dalam kondisi yang normal, seharusnya ketika mendengar bahwa sosok itu adalah kakak Grint, dia akan langsung teringat dengan kasus Olivia.

Namun hari ini, selain masalah Claune, banyak hal yang menyebabkan pembuluh darah kepalanya tegang. Mungkin karena itu juga, ia belum sepenuhnya sadar sedang berhadapan dengan orang-orang dari Istalica.

Ditengah ketegangan ini, ketiga kelompok itu berkumpul di sebuah ruang pertemuan. Setelah memastikan semua orang telah duduk, Duke Amur pun mulai membuka mulutnya.

“…Pangeran Ain. Kami minta maaf karena situasinya jadi seperti ini…”

“Kalian juga bukan berarti sengaja melakukan ini…. Anggap saja ini seperti sebuah kecelakaan, jadi tidak masalah….”

“Saya sangat bersyukur jika Anda berpikir seperti itu…. Lalu Pangeran Tiggle. Ada perlu apa seorang pangeran sepertimu tiba-tiba datang ke Euro tanpa ada janji?”

“Oh …ya! Ada hal yang sangat penting!! Dengar! Jawab pertanyaanku dengan Jujur!!”

Apa mungkin ini yang dikatakan cinta membuat orang buta? Tiggle langsung saja mengatakan tentang urusannya sendiri tanpa memikirkan identitas Ain atau sekedar meminta maaf atas kenyataan bahwa dia adalah orang yang tiba-tiba mengganggu.

“Katakan dengan jujur…?”

“Ya… Salah satu bangsawan kami terakhir kali terlihat di Euro ini…. dan menjadi hilang! Tapi akhirnya kami berhasil menemukan sebuah petunjuk!”

“…Silakan dilanjutkan”

Ketika mendengar cerita tentang bangsawan Heim yang menghilang di Euro, pihak Istalica serentak berpikir ‘Loh??’. Ain pun melirik kearah Warren yang ada di sampingnya. Dan Warren saat ini menunjukkan senyuman yang terlihat sangat bahagia.

“Aku sudah tahu kalau Dukedome Euro ini sejak beberapa tahun belakangan melakukan perdagangan resmi! Dan aku juga tahu bahwa kapal mereka telah bolak-balik melakukan bisnis disini!! Salah satu petinggi Heim kami, Archduke Graf August… beserta cucunya…. Gadis yang merupakan calon tunanganku, bernama Claune…. Kalian pasti telah menjual mereka kepada Istalica kan!!”

Tiggle yang tidak bisa mengendalikan emosinya berdiei dan menunjuk ke arah Duke Amur. Duke Amur hanya bisa menujukan wajah tercengangnya dan tentunya Ed yang ada di sampingnya itu juga sama.

“Hei Warren-san….”

“Ku, Kuku Kuku …Ah mohon maaf…. saya jadi keceplosan ketawa…. Ada apa?”

Ain berbisik kepada Warren yang ada disampingnya. Karena aliran pembicaraan ini sudah semakin aneh.

“Ada banyak hal…. Aku bingung orang itu bicara apa sih….. Aku ingin dengar pendapatmu Warren-san…”

“Hmm… Bagaimana ya…. Agak risih juga jika kita membiarkan Euro yang merupakan negeri sahabat kita di perlakukan seperti pihak yang jahat…. Bolehkah Anda serahkan sisanya pada saya?”

“…Tolong jangan berlebihan ya….”

Ain hanya bisa menatap Warren.

“Memang benar kami melakukan hubungan dagang dengan Istalica…. tapi aku tidak ingat kami melakukan sesuatu seperti perdagangan manusia….. Memang ada kemungkinan bahwa mereka menyelinap kedalam kapal, namun setidaknya pihak kami sama sekali tidak ada campur tangan apa pun terkait hal itu….”

“Benar apa kata Duke Amur…. kami sama sekali tidak pernah melakukan perdagangan manusia….”

Kami memang tidak menjual manusia, tapi kami memberikan mereka panduan. Ini hanyalah sebuah permainan kata-kata.

“Ka-kalau begitu tanyakan hal ini pada orang-orang Istalica! Karena kalian melakukan perdagangan dengan mereka, setidaknya kalian bisa menanyakan hal ini kan!?”

“Hm…m… itu memang memungkinkan… tapi….”

“……Mohon maaf Duke Amur, boleh saya ikut berpendapat?”

Kata-kata Warren seperti sebuah bantuan dari surga bagi pihak Euro. Setelah mendengar itu, baik Duke Amur dan Ed merasa lega.

“Warren-dono…. Tidak masalah… silakan…”

“Permisi…. Tiggle-DONO….. Ini pertama kalinya kita bertemu, perkenalkan saya adalah….”

“Apa! Lancang sekali memanggilku dengan [-dono]!! Siapa kau ini…”

“Saya ada;aj Warren Lark….. Saya menjabat sebagai perdana menteri di kerajaan persatuan Istalica…. Karena negeri kami sedang di perbincangkan, maka izinkan saya untuk ikut berpendapat….”

Seketika wajah Tiggle menjadi sangat bersemangat. Seketika itu pula ia mengingat kasus tentang Olivia dan kakak Grint.

“Te-ternyata kalian ada disini! Kalau begitu kebetulan! Cepat beritahu aku! Apa alasannya Istalica menculik petinggi kami dan Claune, calon puteri negeri kami!!”

“…Hmm. Apakah ini semacam pertukaran?”

Saat ini adalah momen paling mengejutkan bagi semua orang yang ada di sana tanpa terkecuali. Warren mengatakan itu sambil mengelus janggut putihnya yang tertata rapi. Semua perhatian tertuju padanya.

“Pe-pertukaran… katamu???”

“Ya… Benar saya mengatakan itu….. Saya bertanya sekali lagi, apakah ini semacam pertukaran??”

Saat ini wajah Tiggle sangat merah dan emosinya memuncak.

“Hal bodoh apa yang kau katakan!!! Apanya yang pertukaran!!! Kalian kemungkinan melakukan kejahatan, jadi aku hanya memperbaikinya saja!!”

“Hmm …Memang benar jika ada kejahatan harus di perbaiki….”

“Hngh!! Aku tidak menyangka kau jujur juga…. perdana menteri memang harus begitu….!”

“Kalau begitu kami akan segera menyelidikinya…. hei kamu yang disana… tolong selidiki soal ini dan berikan aku lembar laporannya… Jangka waktunya sekitar tiga bulan…. selidiki dengan menyeluruh…. kembali ke kapal dan lanjutkan pekerjaanmu….”

Warren memberikan perintah kepada salah satu petugas Istalica yang ada di dekatnya. Namun isi perintah ini cukup merendahkan Heim dan sama sekali tidak membuat kemarahan Tiggle mereda.

Si petugas yang sedang berusaha setengah mati menahan tawa itu pun bergegas meninggalkan ruangan untuk melaksanakan perintah. Terkait hal ini, saat malam nanti tiba, si petugas itu menjadi sangat di benci oleh para ksatria. Alasannya adalah karena hanya dialah orang yang bisa melarikan diri dari ruangan itu di mana semua orang harus berusaha mati-matian menahan tawa.

“Apa yang kalian lakukan!! Kalau terlalu lama begitu kami tidak tahu apa yang nantinya akan terjadi pada Claune!!”

“Benar juga…. Kalau begitu mari kita lakukan sebuah diskusi setelah ini…. Diskusi terkait Nona Claune…. Bagaimana?”

“Seharusnya dari awal kau bilang begitu!! Yasudah…. Kalau begitu, segera mulai penyelidikannya!”

“Baik… Kami akan memberikah hasil penyelidikan kami secara menyeluruh kepada Yang Mulia Raja kami…. Jadi tenang saja…”

Ketika mendengar Warren mengatakan itu Tiggle terlihat sedikit puas. Namun Grint yang ada disampingnya sedikit berbeda, dan membuka mulutnya.

“…Mohon maaf Yang Mulia, Izinkan saya untuk bertanya….”

“Hm? Ada apa Grint?”

“Saya penasaran, apakah hasil penyelidikan itu akan dikirimkan juga kepada Anda Yang Mulia…”

“Tentu saja… Jangan bercanda kau….. Benarkan Perdana Menteri??”

“Hmm? Maaf saya kurang mengerti apa yang Anda katakan?”

“Kau bercanda? Tentu saja soal penyelidikan Claune?”

Kemudian Warren mengangkat wajahnya seolah ia baru menangkap maksud pembicaraan ini. Sedangkan dari sudut pandang Ain dan yang lainnya, tingkah sandiwara Warren ini membuat mereka berusaha keras menahan senyuman yang akan muncul di wajah mereka.

Terima kasih telah mampir….

Comments

3 tanggapan untuk “Maseki Gurume Volume 4 Chapter 2A”

  1. Siotong berkata:

    Awowkwok lanjut min

  2. Evileye berkata:

    Jiir, nanggung banget, bikin penasaran 😂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *