Selamat Membaca….

“Uwaaaa!! Ah… Loh!? Oh, pedangnya… di-dimana!?”

Chris mengatakan bahwa ia akan menunjukkan kekuatannya, Namun Ain sama sekali tidak tahu apa yang telah ia lakukan. Grint tetap berlari menuju Grint dan kemudian mencabut pedangnya. Dan kejanggalan itu pun terjadi.

“G, Glint!? Kemana… kemana bilah pedangmu!!!”

“Sa-saya tidak tahu!! Saat saya mencabutnya… entah kenapa hanya ada gagangnya saja yang tercabut….”

Mengesampingkan kedua orang yang terus berbicara itu, Chris melanjutkan perkataannya.

“Beberapa tahun lalu, saya pernah bilang kan… Jika saya bertarung melawan Rogas-dono… Ada satu alasan yang membuat pria itu tidak bisa menang melawan saya…. Dan inilah maksudnya…. Bagaimana menurut Anda?”

“…Aku cuma tahu ada pasir yang bergerak di kakimu…. Kurasa aku cuma bisa mengatakan itu sangat luar biasa…”

Chris mungkin adalah ksatria paling cepat di Istalica. Ain yang telah menyaksikan kecepatan milik gadis itu pun merasa yakin bahwa gadis itu sangat bisa diandalkan. Maksudnya adalah sangat sulit ada lawan yang bisa berdiri di hadapannya.

Ketika Grint mencari bilah pedang miliknya, sepertinya bilah itu ada di dalam sarungnya. Sepertinya Chris memotongnya saat ingin di keluarkan.

“….Kakak!!! Ini terakhir!!! Lawan aku!! Jangan bersembunyi dibalik pengawalmu!! Tunjukkan padaku sudah sekuat apa kau dalam beberapa tahun ini!!”

Setelah keheningan berlalu, terjadi sesuatu yang tidak terbayangkan oleh siapa pun. Kejadian ini berasal dari pihak Istalica, dan dapat dikatakan ini adalah sikap yang sangat tidak sopan. Karena sikap itu terlalu merendahkan pihak lain.

“Hahahaha!!”

“Ku … Kukuku”

“Aku kira dia akan mengatakan apa…. Mau melawan Yang Mulia katanya…? Hahaha!”

Para pasukan Royal Knight Istalica mungkin sudah mencapai batas mereka. Mereka tidak bisa tahan untuk tidak menertawakan lelucon semacam ini.

“Apa yang aneh!! Kalian sangat tidak sopan!”

“Siapa yang lebih tidak sopan? Dasar aneh…”

“Ya… Beneran deh…. Kalau tahu mereka selucu ini, harusnya aku tidak perlu menahan tawa dari tadi…”

“Benar.. benar….. karena aku dengar dia adalah Adik Yang Mulia… aku pikir akan ada sesuatu….”

Menyaksikan kejadian ini membuat Grint mengalihkan kemarahannya kepada pasukan Royal Knight Istalica. Namun sikap mereka sama sekali tidak berubah.

“…Itu bukanlah bahan tertawaan….”

Akhirnya, Dill pun menghentikan para pasukan Royal Knight itu. Meskipun dia masih muda, dia berada di posisi yang lebih tinggi dari para pasukan Royal Knight biasa. Itu sebabnya dia bisa menghentikan mereka.

“Maafkan ketidak-sopanan Ksatria kami….. Tapi Grint-dono… Kalau Anda tidak bisa menang dari saya, maka akan aneh jika Anda ingin melawan Yang Mulia… Karena beliau itu jauh lebih kuat daripada saya….. Ini benar-benar hal yang memalukan bagi saya selaku pengawal beliau…”

Kata-kata itu berdampak besar pada Grint. Tentu saja Tiggle yang juga mendengar itu pun merasakan hal yang sama.

Namun Ed akhirnya bisa mengerti. Perasaan mengintimidasi yang ia rasa kan dari Ain dan sangat sulit diungkapkan dengan kata-kata. Ia merasa lega bahwa ternyata itu bukanlah sebuah kesalahan.

Di tengah keterkejutan ini, salah seorang petugas menghampiri Warren dan memberikan tas berisi dokumen-dokumen. Setelah menerima itu, Warren pun mulai berbicara dengan wajah sandiwaranya itu.

“Oh! Saya langsung menerima informasi tentang Nona Claune loh Tiggle-dono….”

“Oh… apa benar!?”

Dia sudah tidak memedulikan hal lain apapun yang orang lain katakan, karena ada hal yang lebih penting baginya. Meskipun karena Grint tidak menang dan menyebabkan dia tidak bisa mendapatkan pertukaran itu, namun otaknya tetap berusaha mati-matian untuk mencari cara agar dia bisa mendapatkan informasi itu.

“Awalnya, informasi ini saya berikan ketika ksatria Anda bisa menang dalam duel…. namun karena dia sudah menunjukkan pertandingan yang sangat baik, untuk menghormatinya, saya akan berikan informasi yang baru saya dapatkan ini kepada Tiggle-dono…”

Mendengar hal yang sangat tak terduga ini membuat Tiggle tak bisa menahan rasa senangnya.

“Aku sangat berterima kasih! Jadi, informasi seperti apa itu??!”

“Mungkin ini karena faktor usia…. Aku jadi lupa soal Nona Claune…. Padahal aku mengenal baik orang ini… Maaf”

“…Kenal…baik???”

“Benar… Saya akan serahkan dokumen-dokumen ini…. Duke Amur…. Hari ini kami akan beristirahat dulu… Kami akan kembali ke kapal, jika Anda butuh sesuatu silakan beritahu ksatria yang ada di luar kapal…”

“I-iya… Baiklah…”

Warren menyerahkan dokumen itu kepada ksatria Tiggle. Dan kemudian, karena agenda hari ini telah selesai, pihak Istalica memutuskan untuk kembali ke kapal mereka.

“Mari Ain-sama…. Anda pasti lelah hari ini… mari kita bersantai di kapal…..”

“Ya baiklah…. Ayo semuanya kita pergi….”

“Siap!”

“Dimengerti”

Chris dan Dill menjawab perkataan Ain secara bergantian.

“… Hmm! Seharusnya kalian berikan ini lebih awal…”

Meskipun dia berkata begitu, dia tetap menerima informasi tentang Claune. Hal ini membuatnya tidak bisa menahan senyuman di wajahnya.

Grint yang sedari tadi terus dikalahkan masih shock setelah mendengar bahwa Ain lebih kuat daripada Dill. Dan Tiggle sama sekali tidak memedulikan Grint, dan membuka dokumen yang ia terima.

Para pengawalnya yang lain merasa lega dengan kondisinya saat ini, dan menatap Tiggle sambil berharap ada hal bagus di dalam informasi itu.

Namun perasaan lega mereka hanyalah sesaat. Dengan tatapan kosong Tiggle mulai berbicara tentang isinya.

“Ini… Apa benar? Itu pasti bohong … Tidak mungkin, Claune …?”

Dengan rasa penasaran para pengawal itu tetap memperhatikan Tiggle.

“… Hari pertama di Istalica. Nona Claune membiarkan Putera Mahkota Ain berada di Atas tubuhnya, dan membiarkannya tertidur… Untuk saat ini, hanya informasi ini yang kami temukan… Katanya…”

Tiggle pun melemparkan dokumen yang isinya seolah-olah Claune telah mempersembahkan tubuhnya itu. Ia tidak menyangka bahwa tidak ada tulisan lain selain hal itu.

“Ja… Jangan bercandaaaa!!!!!!”

*

Suara Tiggle sampai terdengar oleh Ain dan rombongannya yang tengah menuju kembali ke White King.

“Hei Warren-san…. Perintah apa yang kamu berikan pada petugasmu?? Sepertinya mereka jadi marah begitu…”

“Hmm… Ketahuan ya….”

“Karena itu Warren-san… Jadi apa tulisan yang ada di dokumen itu?”

“Sebenarnya saya tidak menulis kebohongan loh…. Saya hanya menulis pada hari Claune tiba di Istalica…. ia meletakan Ain-sama di atas tubuhnya… itu saja…. Saya harap mereka mengerti bahwa nona Claune hidup dengan selamat….”

“Ditubuhnya??? Itu cuma di paha loh?? Daripada itu… Kamu memintanya menulis hal memalukan macam itu??”

Ain meletakan tangannya di dahi dan berusaha menyembunyikan ekspresi malunya.

“Ups, Anda benar juga… tapi itu benar-benar kisah yang menarik bagi kami…. dan sudah menjadi topik yang terkenal di antara kami…”

Sepertinya kisah Ain yang tertidur di pangkuan Claune di pelabuhan cukup terkenal. Penampilan mereka berdua yang benar-benar menyenangkan itu, dan sosok Claune yang sudah menjadi seperti gadis suci bagi mereka. Mereka sangat menantikan masa depan Ain dan Claune.

“Yah, itu benar juga sih…. Ya Ampun…. Kenapa tugasnya jadi merepotkan begini sih…. Kalian ini marahnya berlebihan tahu! Ah sudahlah!”

Para ksatria dan petugas pun tertawa setelah mendengar perkataan Ain. Namun Ain merasa cukup lega. Kalau bisa Ain ingin melihat Rogas ada di sana dan dikalahkan oleh Chris. Atau malah ia ingin melawannya sendiri.

Namun pasti sulit bagi Grint. Saat melihat pertandingannya dengan Dill, Ain langsung merasa bahwa dia orang yang salah. Ain tidak merasakan bahwa dia akan cocok menjadi lawannya. Melihat perbedaan kekuatan yang sangat besar ini membuat Ain justru merasa kasihan.

Namun kisah tentang orang yang terpuruk karena terlalu meremehkan orang lain adalah hal yang lumrah. Karena itu ia memutuskan untuk menjadikan peristiwa hari ini sebagai pelajaran agar hal semacam itu tidak terjadi untuknya.

 

 

Terima kasih telah mampir….