Pengaturan Membaca

Font Style

  • Arima
  • Nunito
  • Corben

Font Size

Vol.04 - Ch.05.2
Petualangan Dimulai (B)

Diterjemahkan oleh: KuroMage pada 11 Januari 2021 .

Selamat Membaca….

“Aku sudah membaca sebagian besarnya…. jadi intinya hipotesis yang dulu kita temukan telah berhasil dibuktikan, begitu?”

“Benar Nya… Rubah Merah itu memberikan kutukan pada Raja Iblis, dan Raja Iblis pun mengamuk akibat kutukan itu…. Dan hasilnya terus tersampaikan sepanjang sejarah Istalica sampai saat ini…”

“…Berarti sampai saat dia mengamuk itu, Raja Iblis sama sekali tidak berbahaya kan??”

“Tepat sekali Nya….”

Setelah mendengar konfirmasi dari Catima, Ain pun jadi mengerti siapa yang salah. Apapun alasannya, Rubah Merah itu adalah akar dari semua kejahatan ini.

“Aku mengerti semua itu, lalu lanjutannya?”

“Aku akan memberitahu apa yang terjadi pada Ain ketika pulang dari Euro Nya…”

“Ya-ya baiklah…”

Akhirnya. Mengapa ia bisa tertidur sampai setengah tahun dan semuanya jadi seperti ini. Setelah penantian yang cukup lama akhirnya dia bisa mendapatkan penjelasannya.

“Ini seperti sebuah takdir Nya….. Di antara bingkisan yang diberikan oleh Euro ada sebuah boneka yang bentuknya mirip dengan pemimpin rubah merah itu Nya…. Karena itu Ain jadi kehilangan kendali Nya…”

“Begitu…. Tapi kenapa aku bisa pingsan lama sekali cuma karena hilang kendali? Aku benar-benar tidak mengerti….”

“Maaf, tapi memang terkadang ada kasus seperti itu Nya… hanya itu kesimpulan yang bisa aku berikan Nya…. Dullahan yang ada dalam tubuh Ain mengamuk Nya….. Kalau apa yang dikatakan Chris itu benar Nya, Dullahan telah menggunakan teknik milik Dullahan sendiri Nya…. Hanya dengan satu tebasan saja bisa menyebabkan White King rusak parah…. Benar-benar tidak masuk akal Nya…”

Catima terus menjelaskan dengan sangat jelas. Namun Ain masih penuh dengan pertanyaan dan sama sekali belum bisa mengikuti logika ini.

“Tu-tunggu dulu Catima-san…. Apa itu artinya aku dimanipulasi oleh Dullahan….”

“Memang itu maksudku Nya…. Kalau tidak mana bisa kau menggunakan teknik seperti itu Nya…. Dari sekian banyak dokumen tentang Dullahan yang aku baca, kekuatannya itu sangat gila Nya… Sepertinya Dullahan itu adalah sosok makhluk unik…”

“Ain-sama… Setelah Ain-sama pingsan saya melakukan pengukuran HP dan MP Anda untuk memastikan kondisi Anda…. Dan saya melihat MP Anda sudah benar-benar nol dan HP Anda sudah hampir habis….”

Chris menambahkan penjelasan Catima. Ain memiliki HP dan MP yang sangat banyak. Mengapa bisa sampai berkurang begitu banyak?

“Jadi begitu Nya Ain… Sepertinya Kekurangan MP diambil paksa dari HP Ain….”

Artinya, Se-mengerikan itu dan sekuat itulah serangan Dullahan.

“Lebih sederhananya lagi Nya. Mungkin Dullahan itu bisa mengalahkan Sea Dragon hanya dengan sekali tebas Nya…. Dan karena itu, tekniknya itu telah sangat membebani tubuh Ain, dan perlu waktu sangat lama untuk memulihkannya…”

“…Begitu ya…. Pantas saja…. Jadi intinya, dia jadi marah ketika melihat patung orang yang telah membuat kacau Raja Iblis yang merupakan keluarganya…. Kalau memang itu alasannya kita dapat mengerti satu hal lagi….”

“Karena itu Nya… Aku membalutkan Ain dengan kain penyegel ini agar Ain tidak mengamuk Nya…. Apa maksudmu satu hal lagi Nya?”

Catima penasaran, namun Ain mengalihkan pandangannya ke arah Silvard yang ada di samping takhta.

“Kakek…”

“… Ah, apa?”

“Rubah Merah itu ada di Euro….. mereka berpindah ke benua itu…. Apa kita bisa menganggap mereka sedang merencanakan sesuatu??”

“Tebakanmu memang tajam seperti biasanya… Memang benar, aku berpikir begitu….”

“Lalu suatu di masa depan, dapat dipastikan mereka akan kembali melakukan sesuatu pada Istalica??”

“…Ya…Benar.”

Inti dari cerita ini adalah mereka menghasut Raja Iblis dan membuatnya menyerang manusia. Dan tentang alasan mengapa mereka ingin menyerang manusia hanya perlu di cari tahu mulai saat ini. Dan bukan tanpa alasan juga mereka berpindah ke benua tetangga.

“Begitu ya…. Jadi begitu maksudnya…. Salah sedikit saja mungkin aku yang akan menjadi sasaran mereka ya….”

Melihat Silvard diam dan mengangguk membuat Ain yakin dengan spekulasinya.

“Hei Catima-san Aku rasa usaha menahan Dullahan ini sudah tidak diperlukan lagi….”

“…Memangnya kenapa Nya?”

“Karena dia sudah mengatakan ‘Sudah tidak apa-apa’, akhirnya aku bisa mengerti apa maksudnya…. ini soal satu hal lagi yang tadi aku katakan….”

“Dia siapa maksudmu Nya??”

Ain menarik nafas dalam-dalam.

“Sepertinya karena aku memiliki ikatan dengan mereka, aku menjadi orang yang paling cocok ya…. Kakek, izinkan aku menyelidiki mereka…. Semua hal tentang Rubah Merah itu….”

Jika memang Rubah Merah itu berniat untuk melakukan sesuatu, maka itu bukan dalam waktu dekat. Bisa jadi itu akan terjadi jauh di masa depan. Itulah yang Ain pikirkan.

Meskipun begitu, tetap saja… Dullahan dan Elderlich… Ain yang memiliki hubungan dengan mereka tidak bisa mengabaikan hal ini begitu saja.

Ain menatap ke arah Silvard dan Lloyd, lalu Warren dan Catima. Dan terakhir ia menatap Chris, sebelum akhirnya dia membulatkan tekadnya.

*

Satu bulan berlalu sejak Ain terbangun. Banyak hal yang terjadi dalam jangka waktu yang singkat ini.

Pertama-tama tentang sekolah, karena sebagai kasus khusus Ain telah menunda ujiannya, ia harus mengerjakan semua ujian yang terlewat. Tentu saja pencapaian nilainya menurun, namun ia berhasil bertahan di First Class.

Setelah ujian Ain bertemu dengan Bats, Leonard, dan Loran, sahabat-sahabatnya yang sudah lama tidak ia jumpai. Namun mereka hanya mendengar bahwa Ain pergi untuk melakukan tugas dalam jangka waktu lama, mereka tidak terlalu khawatir. Meskipun mereka agak terkejut ketika melihat Ain menggunakan kursi roda, Ain hanya menjelaskan bahwa ia mengalami sedikit kecelakaan saat dalam perjalanan.

Setelah itu Ain berjuang merehabilitasi tubuhnya untuk bisa pulih. Meskipun begitu, karena Elderlich sepertinya telah melakukan sesuatu, ia dapat pulih dalam waktu singkat. Dalam waktu sekitar satu bulan ia merasa sudah lebih baik.

Dan terakhir, untuk memenuhi janjinya sebelum pergi ke Euro, ia pun berkunjung ke tempat gadis itu.

“Hai Claune….”

“…Menurutku seharusnya bukan ‘Hai’ kan???”

Bukan di dalam Istana, melainkan sebuah rumah di kota. Rumah itu adalah kantor Ogast Company, yang juga merupakan rumah Claune saat ini.

Tiba-tiba Ain datang ke rumah itu, tanpa membuat janji sebelumnya lalu mengatakan ‘Hai’. Tentu saja ini akan membuat Claune sedikit kesal.

Ngomong-ngomong, sepertinya saat ini, Graf kakeknya, sedang keluar untuk melakukan perjalanan bisnis.

Pada hari ketika Ain terbangun untuk pertama kalinya setelah tertidur selama enam bulan, Claune juga datang ke Istana. Tentu saja ia juga menangis seperti Chris dan Olivia. Sejak saat itu, selama satu bulan ini ia terus menemani Ain dalam menjalani rehabilitasinya.

Dan hari ini, Ain sedang libur dan Claune juga sedang berada di rumahnya.

“Hah…. Ah sudahlah…. Selamat datang Ain, silakan masuk….”

“Ya… terima kasih.”

Ain masuk ke kamar Claune yang tertata rapi. Ketika Ain datang ke rumah ini, ia telah mengejutkan banyak karyawan perusahaan ini. Namun karena mereka mengetahui hubungan antara Ain dan Claune, mereka pun tanpa ragu mengantarkan Ain sampai ke kamar gadis itu.

“Ya ampun … Kamu tahu Ain? Perempuan itu butuh waktu bersiap-siap…. Jadi jangan datang tiba-tiba….”

Meskipun sedang di marahi, Ain hanya tersenyum, dan kemudian berkata.

“Nge-date yuk….”

“………!?”

 

Claune sangat terkejut setelah ia sejenak terdiam. Ain hanya menikmati pemandangan ini. Bagi Claune, adalah hal biasa jika Ain selalu bertindak di luar dugaan, namun kata-kata yang baru saja terucap dari mulut Ain itu telah merampas rasionalitas gadis itu.

Karena sebentar lagi musim semi, cuaca di luar di warnai oleh langit cerah serta udara hangat. Dan kemudian kencan mereka berdua pun dimulai.

 

Terima kasih telah mampir….

Comments

7 tanggapan untuk “Maseki Gurume Volume 4 Chapter 5B”

  1. Bashir berkata:

    Mantap lanjutkan min

  2. Siotong berkata:

    Up

  3. Evileye berkata:

    Cuit cuit 😂

  4. Kitsune berkata:

    Lanjut ga sih??? LANJUT LAH MASA ENGGA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *