Vol.05 - Ch.10.2
Tim Ibukota dan Hasil penyelidikan (B)
Diterjemahkan oleh: KuroMage pada 26 April 2021 .
Maaf ya lama banget updatenya.....
“Aku terima ya…”
Meskipun dikatakan bahwa dokumen akan siap sebelum hari esok berakhir, namun rupanya dokumen itu segera diserahkan. Setelah berbicara dengan bawahan Warren kemarin, Ain pun langsung tidur dimalam hari, lalu dokumen itu sudah diserahkan di pagi harinya. Ketika Ain selesai sarapan dan sedang berbincang dengan Chris tentang rencana kegiatan hari ini, tiba-tiba seorang petugas penginapan datang ke kamar Ain untuk mengantarkan dokumen tersebut.
Dokumen itu tertutup rapat dan dibungkus layaknya surat yang biasa digunakan oleh bangsawan.
“Kerjanya cepat juga ya…”
Chris menerima dokumen itu, dan membawakannya ke tempat Ain. Seperti hari kemarin, gadis itu hari ini juga tidak mengenakan pakaian formalnya. Ia mengenakan setelan simpel kemeja putih tipis dengan celana skinny. Meskipun sederhana, namun tetap cocok dengan Chris.
“Ya… Mereka memang benar-benar selalu luar biasa, karena bisa menyelidiki hal ini hanya dalam waktu kurang dari satu hari….”
“Mungkin kita bakal bisa bikin tumpukan sampah dari debu hasil menggebuk orang itu….”
TL Note : Kalimat ini adalah perumpamaan seperti sedang membersihkan kasur.
“…Ain-sama… tolong jangan mengatakan hal kotor seperti itu….”
“Iya iya…. Aku cuma bercanda… Kalau begitu mari kita baca dokumen penyelidikannya…”
Setelah mendengar perkataan Ain, Chris pun mulai membuka segel pada dokumen tersebut. Segelnya langsung terurai seperti tali yang terputus.
“Kamu pakai sihir??”
“Saya hanya membuat Angin berputar di sekitar kuku jari saya…”
“Praktis sekali ya…”
Chris yang suasananya hatinya menjadi ceria itu pun menyerahkan dokumen yang telah ia keluarkan dari bungkusnya kepada Ain.
“Fufu… Silakan, Ain-sama…”
“Terima kasih… Mari kita lihat apa yang tertulis disini…. Wah aku jadi deg-degan…”
Ain merasa sedikit tidak enak karena masalah ini disebabkan oleh dirinya. Meskipun dapat dikatakan itu adalah kecelakaan yang tidak disengaja, namun tak dapat dielakkan bahwa Wyvern milik orang itu menjadi tidak mau bergerak disebabkan oleh keberadaan Ain. Namun setelah mendengar setiap kata yang terlontar dari pria itu, membuat Ain yakin bahwa orang itu adalah orang yang memiliki aroma “busuk”, baik dalam arti tersurat maupun tersirat.
Sekilas ketika mengingat tentang bau badan orang itu, Ain merasa sedikit tidak enak, namun ketika ia melihat sosok Chris yang duduk di sampingnya membuat dirinya kembali merasa nyaman.
“…?”
Chris yang menyadari bahwa dirinya sedang diperhatikan pun menoleh ke arah Ain dengan ekspresi keheranan seakan maksud Ain melakukan itu. Namun Ain menggelengkan kepalanya dan mengatakan tidak ada apa-apa.
“Mari kita lihat……”
Ketika membaca baris pertama pada dokumen itu, ia pun menjadi yakin akan sesuatu. Atau lebih tepatnya, baris pertama pada dokumen itu terdengar terlalu mencolok.
“Daftar korban aktivitas seksual paksa”
Hmm… Hal ini jelas tidak dibenarkan. Apalagi jika mengatakan dengan memberikan banyak uang itu menjadi legal, justru akan memperberat hukumannya.
Orang jahat memang selalu ada di mana pun. Bahkan di Istalica sekali pun. Namun saat kejahatan itu ada di hadapan mata kita, maka tentu saja akan merasa terganggu meskipun sedikit.
“Apa Anda baik-baik saja?”
Terlihat wajah gadis yang mengintip dari samping. Chris tidak bisa membiarkan Ain yang sedang membaca dokumen dengan ekspresi tidak menyenangkan itu begitu saja. Gadis itu pun bertanya dengan sangat khawatir.
“Ternyata benar-benar debu semua isinya… Kamu juga harus lihat ini Chris-san…”
“Baik… Permisi….”
……Terjadi juga akhirnya….
Ain sama sekali tidak menyangka gadis itu akan mendekatinya sedemikian rupa untuk membaca dokumen itu. Ain dapat merasakan aroma sampo yang dipancarkan rambut panjang gadis itu. Mungkin gadis itu langsung mandi setelah bangun dari tidurnya. Chris mengenakan gaya dengan celana pendeknya. Hal ini membuat paha gadis itu menjadi hampir menyentuh Ain. Singkatnya, peristiwa ini penuh dengan gejolak.
“Sepertinya memang sebaiknya saya potong saja lehernya kemarin ya….”
“Yahh karena baru satu hari berlalu dan belum ada korban yang bertambah, jadi tidak apa-apa… Setidaknya lebih baik kamu melakukan itu setelah melakukan penyelidikan…. Tapi.. dengan ini sudah jelas terbukti bahwa orang itu bersalah ya….”
“Tapi dengan ini tidak ada artinya lagi untuk menang dalam pertandingan itu, Apa yang akan Anda lakukan?”
Sejujurnya, bahkan jika kemarin mereka langsung mengeksekusi orang itu, mungkin tidak akan menjadi sebuah masalah besar. Namun tetap saja, melakukan eksekusi setelah melakukan penyelidikan lebih dulu jauh lebih efektif.
“Coba lihat yang ini…”
“Tentang Kraken yang dipelihara babi itu ya….”
“…I-iya sih….”
Ain agak terkejut ketika mendengar Chris dengan mudahnya menyebut orang itu dengan sebutan “babi”. Meskipun Ain bukanlah seorang masokis, namun saat tiba-tiba ia mendengar sosok wanita cantik seperti Chris mengatakan hal itu, entah mengapa hal ini membuat Ain refleks untuk memperhatikan wajah Chris saat itu.
“E..etto… Apa ada yang salah??”
“Ti-tidak kok…. Gak ada yang ‘bangun’ kok!”
“Bangun …?”
Tentunya Ain tidak dapat menjelaskan pada gadis itu apa yang akan ‘bangun’ itu. Jadi ia hanya bisa berharap dalam hati agar gadis itu tidak melanjutkan pembahasan ini.
“Katanya monster itu adalah penguasa sungai layaknya ketua gangster….”
“…Padahal dia itu Kraken, kenapa menguasai sungai??”
“Kasihan ya… seperti orang terdampar di pinggiran….”
Mungkin lebih tepatnya seperti pepatah ‘katak dalam sumur’. Monster itu hanya bisa melakukan hal seenaknya di sekitar tempat ia tinggal saja. Seperti menghancurkan kapal-kapal milik penduduk, atau memakan ikan-ikan hasil pancingan mereka. Apalagi karena ukurannya yang besar itu, seringkali ia juga melahap monster-monster kecil di daerah itu. Benar-benar sesuka hati.
Ain merasa sedikit kasihan pada monster itu karena sikap itu pasti adalah pengaruh dari pemiliknya. Monster itu terus menyebabkan kerusakan karena tidak dilatih mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak.
“Sejujurnya, aku merasa agak kasihan karena makhluk itu jadi begitu bebas karena hasil didikan pemiliknya… Namun rasanya jadi agak aneh ya mengingat mereka juga menimbulkan kerusakan pada penduduk…”
“Apalagi ini juga termasuk pelanggaran hukum…. Karena seharusnya pemilik monster itu wajib memberikan ganti rugi untuk setiap kerusakan yang ditimbulkan oleh monster peliharaannya…. Kemungkinan besar si babi itu sama sekali tidak memberikan ganti rugi apa pun kan….”
“Tentunya….”
Sambil berbincang dengan Chris, Ain terus memperhatikan isi laporan tersebut. Kemudian, ia menemukan sebuah informasi yang cukup menarik.
“…Soal yang satu ini…. Aku rasa jika aku tidak mengetahui informasi ini, dan aku baru mengetahuinya saat tiba saatnya berduel, aku pasti terkejut dan perasaanku akan sangat kesal….”
Gadis yang duduk di sebelahnya yang hari ini terkesan cukup ‘beracun’ itu pun memeriksa bagian yang ditunjukkan oleh Ain.
“Benar juga…. Kemungkinan besar kata-kata yang akan orang itu ucapkan saat itu adalah ‘tak ada satupun yang bilang duel ini satu lawan satu!’…. kurang lebih begitu…”
“Bisa jadi…. Kalau begitu mari kita taruhan apakah dia akan mengatakan itu atau tidak?”
“Kalau begitu saya bertaruh orang itu akan mengatakannya….”
“Aku juga pengen pasang taruhan disitu…”
“…Ini bahkan tidak bisa menjadi taruhan ya…”
Monster peliharaan orang itu adalah dua ekor Kraken dari spesies yang sama. Pasti saat Ain hanya membawa satu monster nantinya, orang itu akan menjadikan duel itu dua lawan satu, dan berbuat seenaknya. Benar-benar taktik seorang pecundang.
Daripada itu, bisa-bisanya orang itu memelihara dua ekor Kraken di sungai padahal wilayahnya tidak memiliki laut. Apa orang itu sangat menyukai cumi-cumi??
“Tapi… Sesuatu semacam ini lebih seru kalau diketahui ketika hari H nya….. Kalau sudah tahu sekarang jadi kurang seru….”
Ain melanjutkan membaca laporan itu meskipun ia memasang wajah kecewa yang sangat tidak masuk akal itu.
“Waah benar-benar luar biasa…. Penggelapan, penyuapan, dia benar-benar sangat bebas…”
Ketika mendengar suara komentar Ain, Chris pun mengintip isi dokumen itu dari samping. Karena selalu saja ketika melakukan ini wajah Chris akan menjadi terlalu dekat, aktivitas ini sangat buruk untuk kesehatan jantung Ain.
“Terkadang memang ada orang yang seperti ini, tapi sepertinya untuk orang ini sudah terlalu dalam dan mendarah daging….”
“Karena masalah seperti ini memang tidak akan bisa hilang….”
Walaupun ada yang memerintahkan seseorang untuk berhenti melakukan kejahatan, namun tetap saja kejahatan dan kecurangan itu tidak akan pernah hilang. Ini memang seperti menjadi sesuatu yang wajar, namun bukan berarti harus dibiarkan.
“Tapi berkat semua ini, kita tidak perlu lagi melakukan pengadilan…. Jadi bisa langsung di eksekusi di tempat… Lebih sehat untuk anggaran kas negara…”
“Apa semua ini sudah cukup untuk mendeklarasikan kejahatannya??”
“Ya…. Lagi pula saat ini mansion orang itu seharusnya sudah dalam pengawasan… Jadi hampir mustahil orang itu bisa melarikan diri….”
“Benar juga ya… Kalau begitu mari kita tentukan tanggal duelnya…. Tapi aku merasa sedikit lega…”
Chris agak penasaran dengan apa yang membuat Ain khawatir, namun Ain segera memberitahukan jawabannya.
“Sebenarnya aku bingung harus menyuruh El atau Al yang ikut dalam duel itu… tapi karena jadi dua lawan dua maka jadi pas sekali….”
“…Saya rasa itu akan menjadi duel yang tragis…”
“Tragis?”
“Yah…. Kita akan bisa melihat mengapa Sea Dragon menjadi sosok yang terkuat dalam pertempuran di bawah Air…”
Awalnya Ain merasa agak ragu untuk membuat si kembar berduel. Karena ia tidak ingin membuat mereka terluka dan membuat mereka berada dalam bahaya. Namun sepertinya ia tidak perlu terlalu khawatir.
“Justru kalau satu lawan satu, peluang Kraken itu menang jauh lebih besar ketimbang dua lawan dua….”
Apa karena si kembar itu masih muda?? Hal ini sama sekali tidak menjadi halangan. Sea Dragon adalah makhluk yang dijuluki sebagai raja di antara para monster yang ada di dalam air. Dan Ain akang mengetahui alasan dibalik ini nanti saat pelaksanaan duel.
“Ngomong-ngomong, Chris…. Kemejamu itu…. Salah satu kancingnya salah masuk…”
“Uh … uh … Kenapa tidak bilang dari tadi…”
Sulit untuk mengatakannya karena kadang-kadang, sekilas terlihat pakaian dalam dibaliknya. Tentu saja Ain tidak dapat mengatakan keluhan ini, dan hanya ada di dalam hatinya. Justru Ain ingin dipuji karena ia hanya melihat sekilas-sekilas saja.
… Kira-kira hari ini kita apa yang akan kita lakukan?? Belanja??
Sambil menatap Chris yang sedang tersipu malu, Ain memikirkan agenda hari ini.
“Cuaca hari ini cukup bagus ya…”
**
Dalam beberapa hari ke depan waktu duel antara monster milik Viscount Sage dan milik Ain pun ditetapkan. Selama itu, Ain dan Chris menikmati pemandangan kota Ist dan melakukan berbagai penyelidikan. Mengunjungi ruangan Profesor Oz menjadi kegiatan rutin bagi mereka.
Dan akhirnya, dua minggu jatah mereka tinggal di Kota Sihir Ist pun mendekati ujungnya.
Woa tq min, lanjut dong wkwkw
Upp
Mntp dah lama ku pantau akhirnya up
akhirnya up
Akhirnya ada yg di tunggu…
Thanks min..
Semangat min
Mantap lanjut min seru. Nunggu duel nya
Mantap lanjukan min
makasih min, dah di tunggu2 update nya
Yang di tunggu tunggu,ampek ngecek sekali sehari
Akhirnya yg ditunggu2, thank min
makasih min dah up
semngat terus min
makasih min dah up
semangat terus min
Semangat Min up nya
Akhirnya lanjut jugaaaa, thanks min
Njut