Pengaturan Membaca

Font Style

  • Arima
  • Nunito
  • Corben

Font Size

Vol.05 - Ch.14.2
Masa Pertumbuhan (B)

Diterjemahkan oleh: KuroMage pada 18 Agustus 2021 .

Part kedua..... Selamat membaca...

“Ngomong-ngomong, semua ini kan diputuskan dengan tiba-tiba, kok kamu bisa menyiapkan kereta begitu saja sih??”

“Hmm.. Soal itu.. Aku sedikit bernegosiasi dengan orang rumahku….”

“Orang rumah?? Ogast Company ya??”

“Tepat…”

Kemudian gadis itu mulai menjelaskan sambil berjalan dengan ringan, seolah suasana hatinya sedang bagus.

“Aku membuat mereka banyak belajar hehe…”

“Berapa banyak diskonnya??”

“Entahlah… Yang jelas, bahkan seorang keluarga kerajaan sekalipun tidak boleh terlalu boros kan??”

“Tidak salah sih… Tapi apa Graf-san baik-baik saja??”

Setelah Ain menanyakan itu, Claune pun melihat-lihat sekitar, lalu mendekati Ain dan berbisik di telinganya.

“Semuanya berakhir hanya dengan air mata… Seharusnya masih bisa dapat diskon lagi kan??”

Ain ingin gadis itu berhenti memberikan kejutan seperti ini. Dengan jarak yang sangat dekat sehingga bibir gadis itu hampir menyentuh telinganya, serta suara dan aroma parfum gadis itu hampir membuat Ain kehilangan rasionalitas.

Namun, semua ini pasti direncanakan. Sebab gadis itu sempat melihat-lihat sekeliling sebelum mendekatinya. Semua ini membuat Ain mengingat bahwa Claune pernah mengatakan [Bahkan jika saat ini aku persembahkan semua milikku untukmu?] saat Ain ingin pergi ke tempat Sea Dragon.

“Sepertinya kamu tidak memberikan belas kasihan pada keluarga sendiri ya…”

“Kamu ini bicara apa? Aku ini Asisten Putera Mahkota loh… Dengan kata lain aku ini Asisten calon Raja berikutnya…. Jadi ini adalah sikap yang wajar kan?”

“Apa yang kamu katakan memang tidak salah… tapi… baik-baik ya…”

“Jika saja mereka lebih teliti… Mungkin aku akan tersenyum dari awal..”

Dengan kata lain, jika dari awal mereka memberikan harga wajar, mungkin gadis itu akan menurut saja dan menandatangani kontraknya. Ain pun tersadar, inilah buah pendidikan Warren.

 

“Tapi sepertinya kakekku kemarin sedang memberikan ujian juga…”

“Graf-san??”

“Ya, karena mereka memberikan harga yang jauh lebih tinggi dari biasanya… Mungkin dia sedang mengetes apakah aku menyadarinya atau tidak… Jadi aku tidak punya pilihan lain selain menunjukkan keseriusanku kan??”

Begitu rupanya. Jadi ia telah kalah telak oleh cucunya sendiri. Meski Graf tidak memberikan hak istimewa kepada cucunya sendiri, mungkin Claune akan menjadi lawan yang kuat untuk para pedagang dan pengusaha. Benar-benar dapat diandalkan.

“Karena itu jangan khawatir, Yang Mulia Putera Mahkota… Saya menjamin kenyamanan dan keamanan Anda dengan kereta dan kapal terbaik dari perusahaan kami…”

“Baiklah…. Seperti yang Anda katakan, Advisor Claune… Aku hanya akan duduk dengan mengenakan pakaian yang telah disiapkan…”

Ketika Claune mengatakan [Percayakan semuanya pada saya] entah mengapa gadis itu terlihat sangat bisa diandalkan.

*

Tanpa sadar mereka berdua pun sampai di ruangan Barra dan adiknya berada. Kemudian Claune pun mengetuk pintu dan menunggu jawaban dari dalam.

“Ya… Silakan masuk!”

Terdengar suara ceria Barra yang sudah lama tidak Ain dengar. Claune pun membuka pintu, kemudian mempersilakan Ain untuk masuk lebih dulu.

“Lama tidak bertemu… Bagaimana kabar kalian?”

“!? Yang Mulia!??”

“Abaaang!!?”

Dua bersaudara yang sangat akrab itu sama-sama terkejut. Mereka memang sudah mendengar bahwa Ain sudah kembali, namun mereka tidak menyangka bahwa ia akan datang mengunjungi mereka.

“Hooy Mei!! Kan sudah kakak ajari berkali-kali!! Panggil Yang Mulia!”

“Ma-maaf Yang Mulia….”

Ain cukup lega melihat pakaian dan kulit mereka terlihat lebih baik dari sebelumnya. Meskipun sederhana, mereka masih terlihat cantik.

“Panggil saja dengan namaku… tapi tentunya tidak bisa memanggil nama begitu saja, jadi tolong tambahkan -sama ya…”

“Ain-sama?”

“Mei pintar… Kamu sehat??”

“Ya! Makanannya enak!! Juga gak ada angin yang masuk dari luar!! Juga Besar!! Luar biasa!!”

Komentar Mei membuat yang mendengar itu sedikit sedih, namun apa boleh buat. Saat ini, Warren sedang memikirkan langkah-langkah terbaik untuk mengatasi daerah kumuh.

“Begitu ya… Syukurlah… Ngomong-ngomong… Barra, apakah kamu sudah memutuskan untuk tinggal di Istana ini?”

“I-iya! Saya meminta potongan dari gaji saya untuk menyediakan kamar dan kebutuhan saya di Istana ini!”

“Begitu ya… Claune… soal itu…”

“Jangan khawatir, hal itu sudah diurus…”

“Syukurlah..”

Saat Ain bertanya kepada Claune selaku asistennya, Claune langsug mengerti apa maksudnya. Meskipun Ain tidak berpikir bahwa gaji Barra terlalu rendah, namun ia memberikan perintah untuk berjaga-jaga.

Seorang pengguna sihir penyembuhan sangatlah berharga. Tentu saja telah disiapkan perlakuan dan perawatan istimewa untuk gadis itu.

“Aku ingin laporannya nanti.. tapi aku senang Barra diterima dengan baik di sini…”

“Sebenarnya saya masih mengira ini adalah mimpi… tapi saya sangat bersyukur Anda telah membuat Mei tidak kelaparan lagi…”

“Syukurlah… Mei… Apa kamu makan dengan teratur??”

“Ya! Kita bisa makan tiga kali sehari loh!! Hebat!!”

Sepertinya air mata mereka mulai keluar ketika mendengar perkataan Mei. Ain memutuskan untuk mempercepat tindakan penanggulangan pemukiman kumuh.

“Mei juga akan bekerja keras!!!”

“Pintar.. pintar… Memangnya Mei melakukan pekerjaan apa??”

“Tahu gak… Mei menjadi murid Martha-san!!”

Sepertinya anak itu telah mendapatkan guru yang cukup ketat. Begitulah yang Ain pikirkan, namun tentunya ia tidak berani mengatakan hal itu. Tetapi ketika Claune melihat perubahan ekspresi di wajah Ain, Claune pun tersenyum lembut.

“Mu-mungkin itu berat, tapi semangat ya!!?”

“Iya! Aku akan berusaha dan menjadi pelayan terbaik di Istana ini!!”

Sepertinya ia memilih jalan yang cukup berduri. Itulah yang Ain pikirkan. Karena gadis itu harus melampaui dinding besar yang bernama Martha.

Sebenarnya Ain sangat penasaran dengan seberapa hebat sihir penyembuhan yang bisa digunakan oleh Barra. Namun ia memutuskan untuk menikmati dulu percakapan di ruangan ini. Ia memutuskan untuk menanyakan itu nanti setelah duel selesai.

Setelah itu, mereka menikmati waktu berbincang mereka dan Ain pun menyantap makanan bersama dengan mereka. Di malam hari, Ain menikmati waktu bersama dengan Olivia. Ia menikmati waktu kepulangannya kembali ke Istana dengan bersantai.

*

Sepertinya cuaca di lokasi duel yang telah ditetapkan tidak pernah cerah. Sepertinya ini disebabkan oleh pegunungan tinggi yang ada di sekitarnya serta beberapa kondisi lainnya yang Ain sendiri tidak terlalu mengerti. Ia hanya yakin bahwa tempat itu memang tempat yang dari dulu sudah seperti itu.

Mereka tiba di sungai besar yang menjadi arena pertandingan tepat waktu. Ain menaiki kapal dan kereta yang telah disiapkan oleh Ogast Company.

Ain benar-benar hanya perlu datang dan mengenakan pakaian yang tekah disediakan persis seperti apa yang dikatakan Claune. Dan benar saja, tidak ada masalah sama sekali yang terjadi. Atau lebih tepatnya Ain diam-diam merasa terkejut karena gadis itu telah mengurus semuanya sampai kebagian terkecil sekalipun.

Langit berawan mendung terlihat dimana-mana, namun tak terasa akan turun hujan. Sementara itu, saat ini Kraken milik Viscount Sage dan si Kembar Sea Dragon yang dibawa Ain sedang berhadapan. Karena belum adanya tanda pertandingan dimulai, jadi kedua belah pihak hanya menunggu di dalam air dengan jarak yang cukup jauh,.

“Sepertinya…. Mereka lebih kecil dari yang aku bayangkan ya…”

“Kraken-nya??”

“Iya… Mereka bilang ukuran menengah, jadi aku kira akan lebih besar lagi…”

“Karena memang ada perbedaan yang cukup signifikan antara kelas menengah dan kelas raksasa… Saya rasa ukuran raksasa bisa puluhan kali lebih besar daripada yang kelas menengah…”

Chris memberikan jawabannya. Seorang gadis cantik berambut pirang yang menjadi objek hadiah pertandingan ini. Kecantikannya itu bahkan membuat seorang Viscount Sage ingin mengikat dan mencicipinya.

Dan di sisi lain Ain, ada Claune yang sedang bersiaga sebagai seorang Asisten.

“Tapi Chris-sama… Anda sepertinya terlalu tenang ya…”

“…Soal apa?”

“Soal… Bukannya Anda dijadikan objek hadiah dalam pertandingan ini…”

Claune agak mengkhawatirkan Chris. Untuk berjaga-jaga saja. Meskipun mereka akan tetap menangkap Sage walah kalah dalam pertandingan ini. Namun seharusnya ini bukanlah hal yang mudah untuk dapat bertindak seperti itu, dari segi perasaan.

“Saya juga sudah mengatakan ini kepada Ain-sama… Saya sama sekali tidak khawatir tentang kejadian ini…”

“Saya mengerti apa yang Chris-sama maksud… tapi untuk berjaga-jaga saja… Memang Sea Dragon itu kuat, tapi mereka kan masih anak-anak…”

“Hmm… Ain-sama juga mengatakan itu… tapi… Sepertinya lebih baik jika Anda melihatnya sendiri… Jadi mari kita beri semangat si kembar! Seharusnya Anda akan segera tahu alasan mengapa saya sama sekali tidak mengkhawatirkan hal ini…”

Karena Chris mengatakan sejauh itu, maka tidak ada pilihan lain selain mempercayainya. Meskipun mereka tidak bisa berhenti khawatir. Kemudian Ain yang berada di antara mereka berdua pun masuk dalam pembicaraan.

“Kalian berdua…. Coba perhatikan itu….”

“Ada apa sih tiba-tiba?? Perhatikan kemana??”

Ain sempat meminta Claune bersikap seperti biasa saat hanya ada Chris di tempat itu. Dan Chris juga tidak keberatan dengan itu, jadi tidak masalah.

“Itu… El dan Al…”

Ain mengatakan itu sambil menunjuk ke arah si kembar Sea Dragon. Ngomong-ngomong El adalah kakak perempuan, sedangkan Al adalah adik laki-laki.

Dan ketika Claune dan Chris melirik ke arah yang ditunjukkan, mereka berdua menunjukkan ekspresi terkejut yang sama sambil menepuk dahi.

“…Apa ini yang namanya buah jatuh tidak jauh dari pohonnya… Aku sama sekali tidak menyangka Sea Dragon akan menyerupai orang tua mereka….”

“Mohon maaf Ain-sama… Saya sependapat dengan Claune-dono…”

“Hei… Bukankah kalian berdua terlalu jahat… Seharusnya kalian lebih berperilaku baik di hadapanku…”

Wajar jika Ain berpikir begitu. Mungkin si Kembar sudah menyadari keberadaan Kraken. Untuk menjelaskan situasinya secara singkat, saat ini Si kembar sedang berada dalam kondisi [Menunggu] sebelum sinyal pertandingan dimulai diberikan.

Mari kita perjelas. Mereka sedang dibuat [Menunggu].

“Kyu… Kyrurua…”

“Kyukyu… Kyukyu…!”

Sosok mereka berdua yang berlumuran air liur dimulutnya sangatlah payah seakan tidak cocok dengan nama Raja Lautan yang disandang oleh Sea Dragon.

Entah mungkin karena sudah kehilangan kesabaran, El meremas ekor adiknya sambil mengawasi Kraken di hadapan mereka. Sedangkan Al sama sekali tidak memedulikan hal itu, dan hanya terfokus melihat Kraken.

Singkatnya, mereka terlihat seperti anak-anak yang kelaparan.  Seperti seorang anak yang tidak sabaran ketika dihadapkan dengan makanan kesukaan mereka.

 

Tambahan:

“Ada dua! Ada dua!”

“Satu-satu? Satu-satu ya!!”

El menyadari bahwa ada dua Kraken. Si kembar seperti bersorak kegirangan dengan sajian yang mewah ini.

“Hadiah dari papa!!”

“Hebat!! Aku suka papa!!”

Terima kasih telah berkunjung...
Jangan lupa tinggalkan komentar....

Comments

4 tanggapan untuk “Maseki Gurume Volume 5 Chapter 14B”

  1. T. berkata:

    Wkwkwk hadiah,btw up lagi min

  2. SiOtong berkata:

    Mantap

  3. Unknown berkata:

    Min ini ln nya up nya random ya?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *