Pengaturan Membaca

Font Style

  • Arima
  • Nunito
  • Corben

Font Size

Vol.05 - Ch.16.2
Perbedaan ras dan Langkah di masa depan.

Diterjemahkan oleh: KuroMage pada 15 Desember 2021 .

Selamat membaca

Di saat kedua kembar sedang menikmati potongan tubuh Kraken, Ain berbicara kepada Sage. Karena sudah ada pemenangnya, maka perlu untuk membicarakan langkah selanjutnya.

“Sepertinya ini kemenangan kami…”

“…Kau… Dimana kau mendapatkan monster seperti itu!! Aku tidak pernah lihat yang seperti itu! Tidak mungkin ada monster seperti itu…!”

Dia tidak tahu Sea Dragon? Karena si kembar cukup terkenal di daerah ibukota, Ain kira setidaknya orang itu pernah mendengar beritanya. Atau lebih tepatnya, bagaimana bisa sebagai seorang bangsawan dia tidak tahu soal ini?

“Itu Sea Dragon loh…. Apa belum tahu? Di ibukota mereka cukup terkenal loh…”

Sage terkejut setelah mendengarnya. Sepertinya dia pernah mendengar desas-desusnya. Namnn jawabannya jauh diluar dugaan Ain.

“Ja-jangan-jangan… Kau dengan Yang Mulia Putra Mahkota…”

Ah.. Akhirnya sadar juga. Tapi apa maksudnya “dengan”? Saat Ain sedang memikirkan hal itu, Sage pun langsung memberikan jawabannya.

“Jadi kau bekerja sama dengan Putra Mahkota!? Karena itu kau bisa meminjam Sea Dragon kan!? Ini curang! Pertarungan ini tidak sah! Ulang!!!”

Sebagai informasi tambahan, mengenai Sage Oink. Viscount Oink terdahulu adalah orang yang kompeten. Ketika Sage masih kecil, pria itu jatuh sakit, dan meninggal dunia. Dan dapat dikatakan alasan mengapa keluarga Viscount Oink ini berkembang besar adalah karena kemampuan dari Viscount terdahulu ini.

Sage tidak se-kompeten pendahulunya, dia juga tidak memiliki banyak koneksi bangsawan, serta juga tidak memiliki cukup pengaruh. Mungkin pendahulunya akan menyesal. Karena wilayah yang telah susah payah ia kembangkan, akhirnya dikacaukan oleh anaknya sendiri.

Namun, jika saja Viscount terdahulu itu tidak sakit, mungkin Sage akan menempuh jalan yang berbeda saat ini. Jika memang begitu, masa depan memang penuh misteri.

“Bekerja sama… Ehh.. jadinya begini ya….”

Memang peralatan sihir buatan Majolica akan membuat orang sulit mengenali Ain. Namun tidak ada orang lain selain dirinya yang akan membawa Sea Dragon keluar. Selain itu, hari ini, Ain mengenakan salah satu pakaian keluarga Kerajaan, jadi seharusnya ini sudah menjadi petunjuk.

“Pokoknya duel ini tidak sah!! Aku minta pertandingan ulang!! Kali ini kita gunakan monster darat!!”

Pria itu meneriakkan “tidak sah” berkali-kali dengan wajah yang memerah dan membelakangi Ain. Mungkin ia berniat untuk melarikan diri. Ia mungkin berniat mengacaukannya dan menganggap semua ini tidak pernah terjadi. Dan saat pria itu terang-terangan mengatakan “Kali ini menggunakan monster darat”, itu menunjukkan betapa rendahnya manusia itu.

“Sage Viscount”

“Hari ini sudah selesai! Kau cepat pulang ke– Si-siapa kalian!!?”

“Maaf tapi masih ada yang harus kita bicarakan… Karena ini merepotkan, aku tidak masalah kalau pertandingannya dianggap tidak sah… Si kembar juga kelihatannya senang, justru aku ingin berterima kasih…. tapi ada topik lain yang ingin aku bicarakan, dan ini tidak bisa diabaikan…”

Sudah saatnya babak utama. Para Ksatria yang sedari tadi bersembunyi mulai menahan para engawal dan pelayan yang dibawa oleh Sage beserta kereta kuda mereka.

“Chris-san,,, setidaknya bacakan dakwaannya…”

“Baik! Kalau begitu Sage Oink. Saya akan membacakan semua dosa-dosa yang telah kau tebar…”

Rentetan penipuan dan pelanggaran dibacakan oleh Chris di tempat ini. Setiap kali disebutkan, wajah Sage berubah menjadi pucat dan terkadang menjadi merah menyala.

“A-apa yang kalian bicarakan!! Aku sama sekali tidak tahu! Cepat minggir! Ah sudah! Aku tidak perduli dengan wanita itu lagi! Aku lelah jadi aku pulang!”

Sage terus menjauh sambil mengoyangkan perut besarnya itu. Kemudian Ksatria pun menghampiri pria itu dari kedua sisi.

“Silakan ikut kami…”

Sage terlihat marah, dan mendorong para ksatria itu menjauh dari tangannya.

“Chris-san… Apa aku perlu mengatakan sesuatu??”

“…Mohon maaf..”

“Tidak masalah… Baiklah… mari kita nyatakan. Atas nama Ain von Istalica, aku nyatakan penghapusan gelar keluarga Oink. Tangkap dia!”

Sebenarnya tidak perlu juga menyatakan penghapusan gelar, namun pemandangan ini sudah sangat memalukan dan membuat Ain tidak ingin memperlakukan pria itu sebagai bangsawan. Awalnya Chris sedikit terkejut, namun para ksatria sudah berada di tempat, jadi mudah untuk melakukan penahanan.

Setelah mendengar kata-kata Ain, para ksatria langsung menahan lengan Sage dengan paksa dan memakaikan pengekang besi.

“I-Istalica….?”

“Aku tahu ini cuma masalah keturunan.. tapi bukankah sebaiknya dia sedikit berpikir lebih dalam?”

“…Anda benar…”

Hanya keluarga kerajaan yang diperbolehkan menyandang nama Istalica. Dan nama Ain adalah nama sang Putra Mahkota. Pria itu pun tersadar. Jika saja pria itu memikirkannya lebih hati-hati, mungkin akan mudah untuk mengetahui hal ini. Pria itu terlalu sibuk dengan dirinya sendiri sampai tidak bisa menyadari bahwa Ain adalah Putera Mahkota.

Namun tetap saja, sebagai seorang bangsawan, seharusnya ia lebih cepat menyadari hal ini. Jangankan untuk menjadi bangsawan, sepertinya Sage itu sama sekali tidak cocok menjadi warga Istalica.

“Ya-Yang Mulia! Sebenarnya ini semua adalah kebaikan hati saya… Saya memberikan Kraken yang saya miliki untuk Sea Dragon milik Anda Yang Mulia!”

Ini pertama kalinya bagi Ain. Ia tidak menyangka bahwa orang itu akan mengelak menggunakan cara seperti ini. Meskipun Ain tetap saja menanggapinya.

“Uwaah… ternyata benar-benar ada orang yang mau pakai alasan seperti itu… Ah sudah… jangan bicara lagi…”

“Yang Mulia! Tolong, tolong dengarkan saya..!”

“Sumbat mulutnya!!”

“Siap!”

Atas perintah Chris, sebuah penyumbat mulut dipasangkan kepada Sage. Ain sampai takut, kenapa bisa ksatria membawa benda seperti itu. Meskipun begitu, Ain tetap bersyukur akhirnya Sage menjadi diam.

(TL Note: ini benda dewasa)

“Akhirnya selesai juga… Hm???”

Ketika Ain merasa semua pekerjaan beratnya selesai, tiba-tiba El muncul membawa sebuah pot. Sepertinya ia mendapatkannya dari dasar sungai, dan menunjukkannya kepada Ain.

“Kyu!”

“Ada apa El? Apa ada yang jatuh?”

Sebuah pot dengan warna yamg mengerikan, namun Ain dengan tenang mendekatinya.

“Ngm! ngm…!”

Ketika melihat hal ini, Sage berusaha untuk berteriak, namun tidak berguna karena mulutnya tersumbat. Tanpa mempedulikan hal ini, Ain terus mendekati pot itu. Setelah menyerahkan pot itu kepada Ain, El pun kembali menyantap makanannya.

“Isinya apa ya… Hmm… Apaan ini?”

“Ada apa Ain-sa– Jangan-jangan ini…”

Didalamnya berisi cairan yang aromanya terasa agak amis, namun cukup mengguggah selera makan. Ketika Chris mengetahui hal ini, ia langsung mengeluarkan rapier miliknya yang tergantung di pinggangnya.

“Chris-san,,, Apa kamu tahu cairan apa ini?”

“…Ini adalah racun… racun mematikan yang katanya memiliki rasa paling manis di dunia… Saya dapat langsung mengerti karena aromanya cukup unik….”

“Ra-racun???”

“Mohon tunggu sebentar… Maaf, tolong lepaskan penutup mulutnya…”

Chris berbalik dan memberikan perintah kepada Ksatria yang menahan Sage. Setelah memastikan penutup mulutnya lepas, gadis itu pun mulai menginterogasi Sage.

“Sage… Benda apa ini, jelaskan!”

“Sa-saya tidak tahu…”

“Kalau kau tidak mau menjelaskan tidak masalah… Aku tinggal mengupas kulitmu dan menaburkan garam diatasnya sampai kau bicara… Cepat ambil garam dan aku akan menguliti dia!”

“Ba-baik! Siap laksanakan!”

Ksatria yang menerima perintah pun terkejut melihat sosok Chris yang berbeda dari biasanya. Kejadian ini mungkin telah menyentuh batas kesabaran Chris, dan membuatnya mengambil langkah yang berbahaya.

“Hii…. Hii!!”

Dalam sekejap, terlihat goresan luka merah di pipi Sage.

“Aku ini ahli dalam menggunakan sihir angin… Jadi bukan hal yang sulit untuk mengupas kulit tipis sekalipun…”
Merepotkan. Itulah yang Ain pikirkan, ia pun mendekati Sage. Tentu saja sambil membawa pot itu ditangannya. Kemungkinan gadis itu benar-benar ingin menguliti Sage, namun AIn tidak ingin melihat Chris melakukan hal ini.

“Sage. Kau pasti berniat menggunakan benda ini untuk rencana cadangan kan?”

“… Be-benar…”

“Ternyata benar ya… Chris-san… Aku tidak ingin melihat ada pengulitan disini, apalagi aku tidak mau membuatmu melakukannya.. Jadi tunggu sebentar…”

“…Ta-tapi..”

“Sudah tunggu saja.. Anak baik..”

Chris hanya bisa mengatakan “ya”setelah mendengarkan bujukan itu. Dalam sekejap ia pun segera berpindah ke sisi Ain.

“Ini racun apa?”

“Ra-racun ikan balon…. Ikan yang memiliki racun sangat mematikan… jika tidak memiliki kekebalan racun seperti Kraken maka akan langsung mati dalam sekejap…”

Begitu ya. Akhirnya Ain pun mengerti tentang racun itu. Namun, karena Sea Dragon kebal terhadap racun, maka meskipun mereka memerintahkan Kraken untuk menggunakan racun ini, maka tidak akan terjadi apa-apa.

“Apa maksudnya racun ini dikatakan termanis di dunia??”

“…Racun itu rasanya sangat enak… Katanya racun itu sering digunakan sebagai pilihan terakhir orang yang sakit atau terluka parah dan tidak ada harapan lagi…”

Sepertinya racun ikan balon ini digunakan untuk mengabulkan keinginan orang yang ingin mati dalam keadaan tenang dan penuh kelezatan. Kebanyakan benda ini digunakan dalam bidang medis, namun di masa lalu ada salah satu bangsawan pengemar makanan yang ingin mengakhiri hidupnya dengan cara ini. Bangsawan itu meninggalkan wasiat bahwa “Jika aku bisa menikmati ini, maka kematian ini sangat berharga”. Dan sejak saat itulah racun ini disebut sebagai racun termanis di dunia.

“Cerita yang lumayan bagus ya.. Apa itu sungguhan??”

“Tidak ada kebohongan… Pada kenyataannya racun itu memang dianggap demikian..”

Untuk berjaga-jaga, Ain memastikan kebenaran cerita itu kepada Chris. Namun sepertinya tidak ada yang salah. Ain pun mulai berpikir.

“Hei. Apa kau mau makan ini?”

Ain pun menyodorkan pot itu kepada Sage. Maka tidak ada makna lain selain eksekusi mati.

“Mohon Ampuni saya… Yang Mulia!!!”

“Hmm… Jadi kau tidak mau ya…”

“Mohon maafkan saya… Saya mohon… Saya mohon!”

Jelas saja. Mati dalam sekejap setelah memakannya, mana mungkin dia mau melakukan itu. Saat melihat respon Sage ini, muncul niat jahil dalam benak Ain.

“Kalau begitu aku saja yang makan… Sage gak mau kan??”

“Eh… ha…!?”

Saking terkejutnya Sage sampai tak dapat berkata-kata. Namun jelas terlihat jelas di wajahnya bahwa Sage kebingungan. Dan tentu saja, Chris yang saat ini ada di samping Ain pun menepuk keningnya sendiri.

“Hmm… Ini memang enak… Seperti perpaduan rasa berbagai macam ikan… kira-kira begitulah…. Aku jadi mengerti mengapa orang-orang ingin memakannya… tapi.. tetap saja tidak sebanding dengan rasa Dullahan dan Sea Dragon…”

“Ya-yang Mulia! Apa yang Anda lakukan!?”

Jika Ain sampai mati, maka dirinya pasti akan disiksa sampai mati. Karena itu Sage menyuarakan kekhawatirannya, namun Ain sama sekali tidak menggubrisnya dan hanya tersenyum menyeringai.

Bukan hanya itu, Ain malah terlihat ingin memakan lagi. Para ksatria hanya bisa tersenyum pahit melihat pemandangan ini.

“Pasti berbahaya kalau dibawa pulang kan Chris-san.. Jadi tidak masalahkan kalau aku bersihkan racun ini disini??”

“Benar juga… Itu akan berbahaya…”

“Sayang sekali… kalau begitu lain-kali saja….”

Racun itu masih tetap berbahaya bagi orang selain Ain. Akan berbahaya untuk membawa racun seperti itu pulang.

“Sage… Racun itu tidak mempan untukku… Yah tidak ada gunanya juga memberitahu hal ini… Pokoknya aku akan mendengarkan pembelaanmu nanti di ibukota…”

Sage yang tercengang itu pun dibawa oleh ksatria tanpa perlawanan. Di ibukota nanti, ia akan diberikan hukuman atas setiap kesalahan yang ia lakukan.

“Saya tahu racun itu tidak ada efeknya bagi Ain-sama.. tapi ini masih menegangkan ya…”

“Tapi kamu marah untukku kan Chris-san… Terima kasih ya…”

“Ah … uu … itu wajar saja.”

Meskipun hasilnya berbeda dari harapan, namun tidak disangkal bahwa orang itu berniat meracuni Ain dalam duel. Jelas saja ini memicu kemarahan Chris.

Tapi, apa pantas kejadian ini disebut duel? Ain memikirkan hal ini sekali lagi. Karena Ain merasa seperti ia hanya membawa kedua Sea Dragon miliknya untuk makan makanan kesukaan mereka. Sebagai orang tua, Ain juga ingin sesekali memberikan mereka makanan yang enak. Perasaan ini mungkin wajar, namun Ain merasa tidak enak karena pada akhirnya duel ini hanya namanya saja.

“Dengan ini, masalahnya sudah selesai kan?”

Ain ingin menghentikan si Kembar. Jika tidak, mungkin mereka akan memakan Kraken besar itu sekaligus.

“El, Al! Kalian terlalu banyak makan! Cepat selesaikan!”

Meskipun mereka berada di dalam air, mereka masih bisa mendengar suara Ain. Lalu mereka pun muncul ke permukaan. Aura serius dari kedua kembar itu telah berubah, dan membuat Chris ikut tersenyum menyaksikannya.

“Meskipun kalian menunjukkan wajah seperti itu..”

Mereka menatap Ain dengan menunjukkan ekspresi putus asa seolah dunia telah berakhir. Namun mereka tetap menuruti Ain. Dapat dipastikan bahwa penjinakan mereka berjalan lancar.

“…Kita ikat ke kapal dan bawa pulang… Lanjutkan makannya nanti lagi…”

“!?”

“Kyurua!?”

“Yaampun… Ain-sama… Bagaimana rasanya menjadi ayah anak kembar di usia semuda ini??”

Chris tertawa kecil sambil menutupi mulutnya. Melihat semua pemandangan ini membuat gadis itu ingin menggoda Ain.

Kedua kembar itu seolah senang mendengar perkataan Ain, dan segera membawa Kraken ke dekat kapal.

“Tidak buruk, meskipun agak aneh kalau anaknya lebih besar dari orang tuanya…”

Dalam satu sampai dua bulan ini, si kembar sudah melebihi tinggi badan Ain. Memang mereka terlihat imut, namun jika membayangkan bahwa mereka masih akan bertumbuh lebih besar lagi, bagaimana ia harus mengelus mereka nantinya? itulah yang ada dalam benak Ain.

“Ah sudahlah… Mari kita pulang… Akhirnya aku bisa santai di Istana…”

“Ya… Terima kasih atas apa yang Anda lakukanAin-sama… Tapi karena kita telah menangkap Sage, maka akan ada banyak orang yang terselamatkan, jadi semua kerja keras anda terbayarkan…”

“Benar juga… Memang ini melelahkan… tapi kalau mempertimbangkan hal itu, aku jadi bersyukur dapat masalah dengan orang itu… Ngomong-ngomong, apa duel ini juga perlu laporan?”

“Ain-sama memang hebat… Itu benar… mari kita selesaikan laporannya di dalam perjalanan pulang?”
Ain tidak terlalu suka dengan dokumen laporan. Namun ia tidak bisa tidak mengerjakannya. Dan telah memutuskan bahwa ia ingin bersantai ketika sampai di istana nanti.

***

“Terima kasih banyak atas kerja kerasmu, Ain…”

“Terima kasih… Benar-benar satu bulan yang berat…”

Ain menyerahkan pekerjaan sisanya pada para ksatria, dan menaiki kereta menuju ke Ibukota. Setelah Sage di tahan, mereka mengangkutnya menggunakan kapal agar dia tidak bisa melarikan diri. Bahkan jika dia ingin melarikan diri, jika membayangkan ada dua sosok Sea Dragon disana, maka ia tidak akan berani melakukan hal bodoh seperti itu.

Claune juga menyaksikan pertandingan yang ditunjukkan oleh Sea Dragon. Namun ia terkejut mengetahui bahwa ini bahkan tidak menjadi sebuah pertandingan, persis seperti apa yang dikatakan Chris.

Meskipun mereka masih kecil dan baru hampir menginjak usia satu tahun, namun mereka bisa menang dengan mudahnya. Mungkin inilah alasan spesies mereka disebut sebagai raja lautan.

“Tapi dengan ini jadi bisa bersantai… Jadi tidak masalah…”

Meskipun tujuan selanjutnya sudah ditentukan, namun bukan berarti ia harus mengunjuginya secepat mungkin. Baik ke Balt ataupun ke Magna, perlu penyesuaian jadwal sebelum ia bisa pergi.

“…Bersantai??”

Seakan teringat sesuatu, Claune menatap Ain.

“Ya.. Seharusnya untuk sementara waktu ini aku tidak punya agenda…”

Saat ini Chris sedang menyusun beberapa dokumen di ruang dalam. Oleh karena itu, hanya ada mereka berdua di ruangan itu.

“…Hmm.. Sayang sekai… Kamu masih belum bisa bersantai..”

Terdengar sebuah kabar dari asisennya itu kepada Ain yang sedang duduk bersantai di sofa.

“…Memangnya ada sesuatu yang harus aku lakukan lagi ya??”

“Kan sebentar lagi akan ada ujian di Kingsland Royal Academy…”

Meskipun agak sulit mengatakannya, Claune tetap memberitahukan fakta itu. Meskipun terlupakan, namun ujian sekolah tetaplah ada. Mau bagaimanapun, Ain masihlah seorang pelajar. Atau lebih tepatnya sudah sewajarnya dia menjalani ujian.

“Aku benar-benar lupa… Ah apa boleh buat… Aku akan berusaha sebisanya…”

Karena tingkat kesulitannya akan meningkat dibandingkan saat dia masih berada diawal sekolah, maka Ain perlu untuk berusaha. Jika tidak, ia akan diturunkan dari first class.

“Etto… Apa kamu baik-baik saja?”

“Kalau tida berusaha mungkin tidak akan baik-baik saja…”

Claune tahu bahwa Ain telah terbaring di tempat tidur selama setengah tahun, dan seringkali menjalankan misi seperti saat ini. Meskipun ia juga tahu bahwa Ain adalah orang yang giat dalam berusaha, namun ada kalanya waktu tidak memberikan kesempatan untuk berusaha, seperti saat ini. Hal ini membuat Claune ingin melakukan sesuatu untuk Ain.

“…Aku akan menemanimu belajar… Jadi jangan khawatir.. ya?”

“Eh? Aku sih berterima kasih…. tapi Claune.. Apa kamu tidak apa-apa? Kan… kan… taraf sekolah ku itu cukup tinggi…”

Memang tempat Claune bersekolah sudah termasuk kelas tertinggi dari rata-rata sekolah yang ada, namun Kingsland Royal Academy adalah sekolah dengan level yang jauhg diatasnya. Terlebih Ain adalah First Class, maka dapat terbayangkan seperti apa tingkat kesulitannya.

Namun… Setelah sejenak terlihat terkejut, Claune kembali membuka mulutnya.

“Dengar ya… Aku ini Asisten Putera Mahkota loh… Sudah jelas aku tahu kalau cuma soal itu kan?”

“Benar juga ya….”

Claune telah berhasil melalui ujian layaknya hell mode dan menjadi asisten pribadi Ain. Jadi apa yang Ain khawatirkan itu tidak seberapa menurut Claune. Namun, sedikit menyedihkan ketika pelajaran yang membuat Ain berpikir keras disebut “cuma itu”.

“… Jadi mari kita belajar bersama… ya?”

Namun Ain adalah makhluk yang sederhana. Ketika mendengar Claune membujuknya seperti itu, membuatnya kembali bersemangat untuk berusaha. Mungkin Claune layak mendapatkan pujian karena mampu memberikan permen dan cambuk dengan setara kepada Ain.

“…Bener deh… Aku senang Claune yang menjadi asistenku…”

Tahun baru pun dimulai. Entah sejauh mana ia bisa bersaing dengan siswa First Class seperti Bats dan Leonardo dengan setengah tahun absen. Sepertinya memang waktu Ain bisa bersantai masih jauh.

Dan setelah ini, Ain mati-matian menyelsaikan laporannya sambil dihimpit oleh Claune dan Chris. Berkat ini, mentalnya menjadi lebih kuat. Namun itu adalah cerita lain…

 

Terima kasih telah berkunjung...
Jangan lupa tinggalkan komentar....

Comments

3 tanggapan untuk “Maseki Gurume Volume 5 Chapter 16B”

  1. Bashir berkata:

    Mantap lanjutkan min

  2. Gilda berkata:

    Cepet lagi min update nya

  3. Leno vo berkata:

    Tanks min. Next

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *