Pengaturan Membaca

Font Style

  • Arima
  • Nunito
  • Corben

Font Size

Vol.05 - Ch.07
Hal yang Merepotkan Terus Bertambah

Diterjemahkan oleh: KuroMage pada 31 Januari 2021 .

“Apa mereka sebebas ini??”

“Ya, begitulah… Bagaimana? Tentu saja Anda tidak pernah mengira akan sampai seperti itu kan??”

Suara Ain yang terkejut bergema di dalam ruangan Profesor Oz. Ain tercengang ketika membaca dokumen pertama yang disertai dengan penjelasan dari Oz dan menemukan fakta baru yang mengejutkan dari itu.

Apa yang saat ini sedang mereka lihat adalah sebuah peta penyebaran mereka, Ras Rubah merah di masa lalu.

“…Sepertinya tidak salah jika ada yang mengatakan mereka sudah berada di seluruh benua….”

“Saya membutuhkan usaha yang paling keras untuk mengetahui ini… Ya meskipun memang tidak membuat saya kerepotan, karena saya menyerahkan hal ini pada Guild…”

“Menyerahkannya pada Guild??”

“Ya. Sebenarnya…”

Metode utamanya adalah membuat quest kepada Guild. Alasannya adalah tentu saja karena pria itu tidak bisa mengunjungi seluruh tempat yang ada di Benua Isthar yang luas ini meskipun untuk penelitiannya sendiri. Karena itu ia menggunakan uangnya untuk membuat quest kepada Guild.

Isi Quest itu adalah “Referensi penanganan material monster di masa lalu”. Material-material monster yang langka dan memiliki kekhasan akan di bawa ke guild dan dicatat dengan sangat detail. Ia memperkirakan bahwa Rubah Merah ini adalah salah satu dalam monster langka itu, dan meminta mereka untuk menyelidiki catatan masa lalu yang ada di Guild.

“Begitu ya… Memang sepertinya cara itu jauh lebih efisien…”

Sambil menyatakan kekagumannya pada metode penelitian yang di gunakan Oz, Ain kembali membaca isi dokumen itu.

Hasil dari penelitian itu, setelah meneliti di berbagai tempat, akhirnya ditemukan semacam ‘karakteristik’ dari ras tersebut. Hasil ini dulu telah di konfirmasi oleh guild yang ada di Ibukota, selain itu juga telah di konfirmasi oleh guild di Magna dan Ist. Dan tentu saja juga sudah mendapatkan konfirmasi dari kota petualang Balt. Selain itu, ternyata material monster ini juga ditemukan di sebuah daerah yang termasuk wilayah pedesaan, dan ini membuat Ain terkejut.

“Sebenarnya…. Aku mengira mereka ini bergerak lebih sembunyi-sembunyi…”

“Entah baik atau buruk, mereka ini memiliki kepribadian yang hedonistik…. Entah mungkin karena itu mereka juga sepertinya memiliki banyak pemuja…. Dapat di anggap juga, mereka seolah sedang mengamati dan menyelidiki tentang manusia dan non manusia….”

“…Memangnya apa alasan mereka…”

“Tidak ada alasan…. Mereka itu memang monster yang cerdas Tapi haus akan pengetahuan…. Namun di dalam pengetahuan mereka itu, mereka juga memiliki pengetahuan tentang cara-cara untuk bersenang-senang…. Misalkan saja…. Seperti Apa yang akan terjadi jika memindahkan otak monster kepada manusia? Mereka melakukan penyelidikan mengerikan seperti itu hanya untuk bersenang-senang…”

Haus akan pengetahuan ditambah dengan keinginan untuk bersenang-senang. Apa yang terlahir dari kombinasi kedua faktor ini kebanyakan adalah hal yang sangat mengerikan dan kejam. Namun dengan adanya campuran dari kedua aspek ini juga, mungkin Ras Rubah Merah itu sama sekali tidak merasa bersalah atas apa yang mereka lakukan.

“Ini benar-benar sangat membantu kami….”

“Saya senang mendengarnya…. Namun, Rubah Merah yang sedang Anda cari, Wanita yang menjadi kaki tangan raja Iblis itu, sepertinya berbeda dengan ras rubah merah yang telah saya jelaskan barusan….”

“… Apakah ini karena mereka memiliki kepribadian yang terlalu bebas??”

Oz mengangguk untuk mengkonfirmasi pertanyaan Ain.

“Ya… Sepertinya hanya beberapa saja dari mereka yang memiliki rasa persahabatan, atau pertemanan….Begitulah kesimpulan yang dapat saya ambil….”

Oz berkesimpulan, kemungkinan mereka hanyalah satu jenis saja, dan bukan berarti mereka memiliki kesadaran dan tujuan yang sama.

Meskipun Ain merasa senang karena ia dapat mengetahui fakta penting baru, namun ia mulai merasa lelah karena terus-terusan mendapatkan informasi penting. Banyak pemikiran yang memenuhi kepalanya.

Selama beberapa saat setelah itu, ia terus mendengarkan kuliah dari Oz hingga lewat tengah hari.

“Waduh waduh… sepertinya kita sudah bicara terlalu lama… Mohon maafkan saya Yang Mulia…”

“Tidak apa-apa kok… ini benar-benar sangat bermanfaat untukku…”

Meskipun selama perbincangan mereka mengambil waktu beristirahat beberapa kali, namun tetap saja sangat melelahkan untuk terus membicarakan masalah itu. Hanya Catima saja satu-satunya di kelompok Ain yang masih terlihat energik.

“Apa Anda masih akan tinggal di kota Ist??”

“Ya. Kira-kira masih 10 hari lagi….”

“Kalau begitu kebetulan… Saya akan beritahu penjaga, jadi kalau ada yang mengganjal dan ingin Anda tanyakan, silakan datang kapan saja…. Karena itu, mari kita sudahi dahulu pembicaraan hari ini…. Karena tidak akan efektif jika Anda terlalu banyak ilmu sekaligus… Saya akan selalu ada di tempat ini, jadi silakan datang kapan saja….”

Mungkin pria itu menyadari bahwa Ain dan kelompoknya mulai kelelahan. Dan setelah mempertimbangkan hal ini, membuat Ain merasa tidak enak karena telah membuat pria itu sampai repot-repot meluangkan waktu untuk dirinya. Namun Ain tidak dapat menyembunyikan perasaannya ini, dan meminta maaf kepada Oz.

“…Maafkan saya Profesor Oz… Namun benar apa kata Anda, aku butuh waktu untuk mencerna semua informasi ini…..”

“Hahahaha… Itu adalah hal yang wajar….  Bahkan kami para peneliti juga ada kalanya berpikir seperti itu…. Iya kan Catima-sama???”

Catima pun mengangguk dan berkata ‘Ya tentu saja’. Meskipun merasa tidak enak, namun mereka memutuskan untuk beristirahat dulu hari ini, dan melanjutkan pembicaraan lain hari.

“Kalau begitu, Yang Mulia Putra Mahkota…. Saya sangat menantikan pertemuan kita berikutnya… Namun jangan lupa, katanya rubah itu telah menipu manusia sejak dahulu kala….  Jadi tolong jangan hanya mewaspadai ‘Rubah Merah yang suka meneliti’ namun juga waspadai bahwa ‘Rubah merah yang suka bermain tanpa merasa berdosa’….”

Ain memutuskan untuk kembali ke penginapan dengan membawa dokumen yang ia terima. Kata-kata terakhir Oz tadi terkesan sangat berbobot, mungkin ini hasil dari penelitiannya bertahun-tahun. Ia membagi Rubah Merah itu menjadi dua kelompok secara garis besar, dan keduanya sangat merepotkan.

Setelah berpamitan dengan Oz, Ain dan kelompoknya meninggalkan ruangan itu.

Setelah keluar dari ruangan itu dan berjalan di koridor, Ain masih merasakan udara hangat. Mungkin itu karena penghangat udara yang di pasang di seluruh gedung ini. Namun ketika ia melangkah keluar, udara dingin langsung membuat kepala Ain yang mulai berasap itu menjadi sedikit lebih segar. Dapat terasa juga hembusan angin yang membelai pipinya, dan itu terasa cukup nyaman.

“Hmm, tapi memang hebat Nya….”

“Apanya yang hebat?”

Saat sudah keluar, Catima yang sedari tadi diam mulai membuka mulutnya.

“Padahal aku hanya menjelaskan bahwa ada salah satu rubah merah yang menjadi bawahan raja iblis… tapi profesor Oz bisa dengan mudah memprediksikan bahwa ia adalah kaki tangan raja iblis dari fakta-fakta yang ia temukan Nya…. Aku merasa kagum Nya….”

“Oh, begitu…. Benar-juga…”

Bukan berarti mereka ingin menyembunyikannya, namun mereka hanya menjelaskan bahwa Ras Rubah Merah ini dulunya adalah bawahan Raja Iblis. Namun dengan informasi yang sedikit ini, pria itu dapat memprediksinya dengan tepat, sungguh luar biasa.

“Yang suka meneliti dan yang suka bermain-main ya… Keduanya sepertinya sama-sama merepotkan….”

Intinya, tidak ada perbedaan, keduanya sama-sama memiliki pengaruh buruk. Jika membiarkan mereka melakukan apa saja sesuka mereka, maka dampaknya tidak akan sederhana.

“… Hmm”

“Ada apa Chris-san??”

Ketika Ain dan Catima sedang membicarakan tentang Profesor Oz, Chris yang ada di belakang mereka bergumam sendiri seolah ia sedang memikirkan sesuatu.

“Ah maaf… Saya hanya sedang memikirkan sesuatu yang membuat saya penasaran…”

“Begitu ya… tapi aku juga sama… Banyak sekali hal yang membuat aku penasaran…. jadi mari kita bicarakan ini setelah kita sampai di penginapan nanti….”

“Tidak, bukan itu maksud saya… hmm.. tidak jadi, tidak apa-apa…”

Entah mungkin karena menganggap hal itu tidak penting, Chris tidak melanjutkan perkataannya dan menghentikan pembicaraan.

. Berpikir bahwa Chris mungkin lelah, Ain diam-diam tersenyum padanya dan mulai berjalan lagi di jalan menuju penginapan. Ain yang menganggap Chris mungkin juga kelelahan pun hanya tersenyum tanpa mengatakan apa pun, dan melanjutkan perjalanan pulang menuju penginapan.

“Hmm… tapi sepertinya Catima-sama tidak pernah menyebutkan bahwa rubah merah itu adalah ‘wanita’…”

Oz berkata bahwa, “Wanita yang menjadi kaki tangan raja Iblis itu sepertinya berbeda dengan Ras Rubah Merah yang telah saya jelaskan”. Sepertinya kata-kata itu tak bisa menghilang dari benak Chris. Dan rasa penasaran gadis itu pun tenggelam bersama dengan angin dingin kota Ist.

Comments

10 tanggapan untuk “Maseki Gurume Volume 5 Chapter 7”

  1. Zero001 berkata:

    Lanjut min

  2. Zero001 berkata:

    Lanjut min

  3. Ekho berkata:

    Mantap

    Thank update nya
    Semangat min

  4. Evileye berkata:

    Makin seru

  5. actinium berkata:

    Makasih dah update min

  6. Kitsune berkata:

    Njut

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *