Vol.05 - Ch.09.1
Mananan Favorit (A)
Diterjemahkan oleh: KuroMage pada 2 Februari 2021 .
Selamat Membaca….
Kita putar kembali waktunya sedikit, ketika Ain pertama kali menginjakkan kakinya di Arena pertarungan Monster.
“Tempat ini penuh monster…”
“Beberapa dari mereka merupakan monster langka loh… Meskipun tidak ada monster air seperti Sea Dragon di sini…”
Semalam, meskipun agak sulit, akhirnya ia bisa juga tidur. Dia sangat menantikan datangnya hari ini. Cuaca hari ini pun cukup bagus dan tidak terasa dingin.
“Tapi orangnya juga banyak ya….”
Ain merasa keramaian di tempat itu hampir sebanding dengan jam sibuk di stasiun White Rose. Ia pun jadi mengerti betapa populernya tempat pertarungan monster ini. Banyak penonton yang berasal dari seluruh penjuru benua datang untuk menyaksikan monster langka dan bertaruh.
“Karena tempat ini juga termasuk ke dalam objek wisata yang terkenal…. Terlebih lagi tempat ini adalah tempat dimana kita bisa menyaksikan monster langka dengan aman…. Itu sebabnya banyak orang yang mau sengaja untuk datang…”
Dengan mata berbinar dan penuh kebahagiaan, Ain melihat-lihat yang ada di sekelilingnya. Ada banyak sekali monster di tempat itu. Mulai dari seekor anjing besar dengan dua kepala, dan juga slime raksasa. Hingga burung raksasa dengan empat sayap.
“Itu Wyvern…?”
Di depan sebuah Arena yang terbuat dari susunan batu, Ain menemukan sesosok makhluk besar dan menarik perhatiannya. Makhluk itu terlihat sangat cocok dengan panduan tumpukan batu di sekitarnya.
“Etto… Benar…. Makhluk itu disebut Ash Pterosaur… Di antara para Wyvern, ras mereka itu cukup kuat…”
“Ohhh… Boleh aku mendekatinya??”
“Tidak masalah… Monster yang di bawa kemari tidak akan menimbulkan masalah selama Anda tidak menyentuh mereka…. Karena kebanyakan bangsawan ingin memamerkan monster kebanggaan mereka….”
Ain pun menerima penjelasan itu dan segera mendekati kandang Wyvern itu. Selain Ain, ada juga beberapa orang lain yang tertarik untuk melihat, dan berkerumun di dekat Wyvern.
“Wow. Besar sekali!”
Banyak perhatian terpusat kepada Wyvern yang ukuran tubuhnya bisa mencapai 15 meter jika dia merentangkan sayapnya itu. Ain sangat terkesan menyaksikan gerakan monster itu, dan ia terus menatapnya dengan mulut menganga.
“Ukurannya sangat luar biasa ya…. dan sepertinya juga dia dirawat dengan baik…. namun sepertinya dia memiliki sedikit pengalaman bertarung…”
“Ternyata dia cuma besar…. tapi kenapa kamu bisa tahu kalau dia jarang bertarung??”
Ada beberapa orang lelaki di dekat Wyvern itu. Ketika melihat rantai yang ada ditangan mereka terhubung dengan Wyvern itu, maka dapat dengan mudah menduga bahwa mereka adalah pawang monster itu.
“Selaput sayap mereka terlalu bagus…. Meskipun untuk monster bernama ada juga yang sayapnya bagus…..”
Namun monster itu tidaklah terlihat sekuat itu. Namun, pastinya dia dirawat dengan sangat baik. Agar Wyvern dihadapan mereka ini menunjukkan keindahannya kepada para penonton.
Wyvern itu melebarkan sayapnya dan melihat sekelilingnya. Dan akhirnya tatapannya bertemu dengan mata Ain.
“Hmm? Sepertinya dia menatapku???”
“Ya…. tidak salah lagi, dia memang menatap Anda Ain-sama…”
Wyvern itu terus menatap Ain tanpa berkedip. Sayapnya yang telah terbentang lebar perlahan-lahan dilipat dan menciut.
“Hei… Kau kenapa??”
Ain mencoba bersimpati kepada Wyvern itu. Ia mengulurkan tangannya seakan bertanya “Apa kau baik-baik saja?”. Namun Wyvern yang melihat gerakan itu langsung melipat kedua sayapnya dan mundur beberapa langkah. Bahkan pada saat itu pun, Wyvern itu tidak berkedip serta tidak melepaskan tatapannya dari Ain.
“…Dia ini….”
“Sepertinya dia mewaspadai Anda Ain-sama…. Atau lebih tepatnya dia takut…. Saya tidak menyangka Anda sampai ditakuti oleh Wyvern….”
“Aku jadi bingung, apa aku harus senang mendengar hal ini….”
Wyvern itu terus mundur sampai menyentuh sudut dinding. Ia pun menutupi dirinya dengan sayapnya sampai menjadi seperti sebuah bola. Orang-orang yang ada di sekitar pun mulai berkomentar setelah menyaksikan kejadian aneh ini.
“Ada apa!? Kenapa Wyvern-ku jadi ketakutan begini…”
Menyadari keributan ini, datanglah seekor babi… Bukan, seorang bangsawan bertubuh gempal datang menghampiri lokasi. Kemudian salah satu pria yang menjadi pawang Wyvern itu mulai memberikan penjelasan kepada bangsawan itu.
“Begitu ya… Kau!! Kau melakukan sesuatu pada Wyvern-ku yang berharga ini kan!!”
“… Eh?? aku?”
Tiba-tiba kerumunan di sana langsung membuka tempat dan membuat Ain dan Chris menjadi sorot perhatian. Dan bangsawan itu mengarahkan telunjuknya kepada Ain dan berbicara seolah ia sedang merendahkan.
*
Bahkan saat ia berusaha mengingat, pemandangan yang merepotkan ini tidak akan menghilang begitu saja. Dan suasana di sekitarnya pun tidak akan mereda begitu saja.
“Hmm! Aku ini adalah Sage Oink! Kepala Keluarga Oink! Aku ini adalah bangsawan besar yang dipercaya mengelola banyak area pertanian!!! Sadari akan posisimu!! Aku punya hak untuk memperlakukanmu sesuai keinginanku!!”
Memangnya siapa yang lebih tidak sopan?? Tidak salah jika Ain ingin mengatakan itu, karena dia adalah Putera Mahkota. Meskipun ia sedang menyembunyikan identitasnya, dari segi kekuasaan, maka Ain jauh berada diatasnya. Atau lebih tepatnya, Ain saat ini sedang penasaran, siapa sih orang itu??
“Begitu ya…. Keluarga Sage…”
Hanya itu komentar Ain ketika ia mendengar nama itu.
“Setidaknya dia ini memiliki gelar Viscount…. Bagaimana keputusan Anda? Haruskah saya memotongnya??”
“Karena itu mengerikan, jadi jangan semudah itu mengatakannya….”
Jika Ain mengatakan “YA”, mungkin dalam sekejap gadis itu akan menebas pria itu. Karena Ain mengerti ikatan antar mereka, ia jadi tidak bisa bertindak seenaknya. Lagipula pada kenyataannya meskipun tidak disengaja, masalah ini disebabkan oleh Ain. Jadi ia tidak berniat untuk bertindak sekejam itu.
(Karena itu, lepaskan dulu tanganmu dari rapier itu dan tenangkan dirimu… Dan juga pastikan tumitmu menyentuh lantai…)
“Mohon maaf, Viscount Sage, Dia ini adalah gadis yang berharga untuk saya, jadi saya tidak bisa memenuhi tawaran itu…. Selain itu, Pernyataan yang mengandung unsur perdagangan manusia itu bertentangan dengan ketentuan Yang Mulia Raja Pertama… Karena itu, bukankah sebaiknya Anda menahan diri untuk mengatakan hal semacam itu??”
“Aku melihatmu memakai pakaian yang cukup bagus, ternyata sesama bangsawan ya…. Kalau begitu kebetulan… Kau mengerti kan? Tentang perilaku di luar dan di balik layar bangsawan seperti kita?”
“(Ah, dia benar-benar orang yang tidak berguna… Kalau dia terang-terangan melakukan pelanggaran seperti ini, sudah tidak ada harapan lagi…)”
Kemungkinan perkataan Sage itu tidak akan sampai kepada orang-orang yang menonton dari kejauhan. Sepertinya dia cukup berhati-hati. Ia berhati-hati dalam melanggar kata-kata Raja Pertama secara terang-terangan.
“Aaa… uu…”
“Jangan malu-malu begitu… bersikaplah lebih tegas sedikit….”
Chris yang ada di sampingnya langsung menunjukkan ekspresi senang dan malunya ketika mendengar Ain mengatakan “Wanita yang berharga”. Hal ini akan membuat siapa saja berpikir, “apa kau baik-baik saja, pengawal???”. Namun karena agenda hari ini lebih seperti agenda pribadi, maka Ain tidak bisa terlalu menyalahkannya.
“Jika memang monster ini rencananya akan tampil hari ini, maka saya akan membayar dendanya… Saya akan bayar dengan uang, jadi bisakah Anda mengurungkan niat Anda itu…”
“…Kau tidak perlu berkata seperti itu, diam dan serahkan saja wanita itu… cukup murah kan??”
Sepertinya Sage sangat menyukai Chris. Meskipun ia sedang tidak terlihat seperti dirinya yang asli, namun tidak mengubah fakta bahwa ia adalah gadis yang cantik. Dan bagi Sage, Chris sangatlah cantik, sehingga malam yang bisa ia habiskan bersama gadis itu jauh lebih berharga daripada uang.
“Saya tidak bisa melakukan itu, jadi tolong gunakan uang saja…. Mari kita gunakan jasa pihak ketiga untuk menilai masalah ini dengan benar, dan saya akan membayar denda hari ini serta…. saya juga akan memberikan hadiah tambahan secara pribadi…”
Jangan sampai salah, hukum saja langsung. Bukannya Ain tidak memiliki pemikiran semacam itu, namun Ain merasa bahwa orang seperti Sage layaknya kasur yang akan semakin berdebu jika semakin dipukul.
“Aku bilang wanita itu saja sudah cukup! Jangan membuatku mengatakannya lagi!! Meskipun aku ini adalah Viscount, aku dipercaya mengelola banyak wilayah, dan juga banyak bangsawan yang mendengarkan perkataanku….”
“(Hmm, tambahan pelanggaran lagi…. Kok jadi seperti interogasi terselubung ya…. Ah sudahlah, lagipula Sage duluan yang membangkang terhadap ketentuan Raja Pertama….)”
“Layani rakyat”, “Sebagai manusia, jangan pernah menjual manusia”
Sebuah fatwa yang ditinggalkan oleh raja pertama kerajaan persatuan itu, namun masih tetap dihargai dan diaplikasikan ke dalam hukum mereka.
Saat Ain menoleh ke samping, ia melihat Chris masih tersipu malu. Namun ketika ia melihat tangan kiri gadis itu berada di rapier yang ada di pinggangnya, mungkin gadis itu akan langsung menebas Sage jika di perintahkan. Ain yakin pasti kejadian itu akan terjadi dalam sekejap mata sebelum orang di sekitarnya menyadari apa yang terjadi.
“Jadi, siapa namamu? Kelihatannya pakaianmu tidak terlalu buruk, kau mewarisi nama bangsawan kan?”
“Maaf saya terlambat memperkenalkan diri, namun bukan berarti saya telah menerima gelar bangsawan…”
Di Istalica, Putera Mahkota tidak diperlakukan sebagai gelar bangsawan. Dan karena Ain juga bukan seorang pangeran, maka gelar bangsawannya masih belum jelas.
Karena tidak memiliki gelar, maka mengaku saja sebagai anak seorang pengusaha? Lalu bagaimana dengan nama samarannya? Pakai saja nama Grint?? Ketika Ain sedang memikirkan hal ini, kalimat Sage selanjutnya pun menghentikan pemikirannya itu.
“Ah sudahlah…. Aku tidak berminat pada orang yang bukan bangsawan…. Aku tidak peduli kau sebutkan namamu atau tidak… Lagipula aku tidak perlu mengingatnya…. Bahkan jika kau punya sedikit uang, itu tidak ada artinya tanpa gelar kehormatan….”
Ini adalah pertama kalinya ia bertemu bangsawan sebusuk itu di Istalica. Namun Ain merasa ini adalah sebuah pengalaman yang bagus. Untuk sementara ini, Ain memutuskan untuk mengingat namanya.
“Kau.. Apa kau punya monster??”
“Etto… apa Anda maksud di rumah kami??”
“Ya benar… Jadi apa kau punya?”
Ketika mendengar perkataan itu, yang terlintas dalam benaknya adalah sosok El dan Al. Si kembar Sea Dragon. Terlintas dalam benaknya sosok kedua monster yang tumbuh besar begitu cepat akibat makanan yang terlalu luar biasa. Apakah itu yang namanya rekonstruksi sihir??
“Punya sih tapi….”
Kemungkinan bahkan saat ini mereka semakin bertumbuh akibat makanan yang diberikan oleh pelayan atau Catima. Atau mungkin mereka sedang berada di laut dan memburu makan sendiri??
Menurut laporan para nelayan, jumlah monster yang hidup di perairan dekat pelabuhan telah menurun drastis. Hal ini jelas disebabkan oleh si kembar itu. Mereka berdua yang telah tumbuh besar itu mungkin sudah menjadi ancaman bagi monster laun lain. Atau lebih tepatnya mereka mungkin sudah menjadi penguasa di wilayah perairan sekitar pantai.
Saat Ain memikirkan hal ini, ia pun tersenyum. Bagaimana pun, sosok si kembar itu seperti seorang anak-anak bagi Ain.
“Tapi masalahnya itu adalah monster air… Jadi sulit untuk memamerkannya….”
“Hooo… Monster air ya? Kalau begitu kebetulan… Aku punya ide, bagaimana?”
Dengan senyuman menyebalkannya itu Sage mengajukan sarannya kepada Ain.
[…] Baca di: Kurozuku […]
Uppp
[…] Baca di: Kurozuku […]
Up
Ah nanggung
Thx updatenya min
Mantap
Thank update nya
Semangat min
Komen komen
Lanjut min
Masih menunggu updatean, penasaran uy