Pengaturan Membaca

Font Style

  • Arima
  • Nunito
  • Corben

Font Size

Vol.03 - Ch.06
Keberangkatan

Diterjemahkan oleh: KuroMage pada 9 Agustus 2021 .

Selamat Membaca...

Kami menghabiskan waktu selama dua hari di kota Lian dan mendengarkan perkembangan kondisi yang terjadi di Ibukota Kekaisaran. Namun tetap saja, selalu ada batasan yang bisa dilakukan oleh seseorang sendirian. Jadi kami memutuskan untuk memprioritaskan mengumpulkan segala informasi tentang Ibukota, baru kemudian menyelinap ke sana jika ada kesempatan.

Dari apa yang dikatakan Charl, terdapat sebuah jalan rahasia yang terhubung langsung ke dalam istana.

“Jalan itu merupakan rute yang digunakan untuk pelarian saat terjadi keadaan darurat…. Hanya keluarga kerajaan dan orang terdekat yang mengetahui keberadaan rute ini, jadi mungkin akan berguna nanti…”

Terlihat sebuah tanda pada denah istana yang tergambar di perkamen yang terbuka lebar. Karena denah yang rinci tidak diizinkan untuk dibawa keluar istana, semua tanda-tanda itu hanya berasal dari ingatan Charl, Al dan juga Gauros.

Setelah memasukkan semua barang yang aku butuhkan ke dalam Storage, aku pun bersiap untuk meninggalkan kota Lian.

“Apa benar tidak apa-apa pergi sendirian??”

Gauros masih belum mengetahui Status milikku. Terlebih aku hanya kami berempat yang mengetahui tentang Job-ku. Karena itu, Gauros tetap khawatir aku pergi sendirian meskipun dia sadar bahwa aku kuat. Tapi.. daripada mengkhawatirkanku, sebaiknya mengkhawatirkan mereka bertiga.

“Daripada itu.. apa kalian bertiga baik-baik saja-… Ah pertanyaan yang mubazir ya…”

Sepanjang perjalanan menuju Lian, level mereka bertiga memang sudah jauh meningkat. Mungkin saja mereka bisa menang melawan Hero.  Namun tetap saja, aku merasakan sedikit rasa khawatir jika aku tidak bersama mereka.

“Ti-tidak masalah… Kami ini sudah bertambah kyat! Lagi pula aku juga mengkhawatirkan kedua orang tuaku yang ada di Ibukota… Aku justru merasa kesal karena tidak punya pilihan lain selain menyerahkan masalah ini kepada Touya-sama…”

“Kami akan melindungi kota Lian ini selama kepergianmu Touya-san….”

Mereka berdua mengatakan itu dengan sangat percaya diri. Dan sangat berbeda dengan kedua gadis itu, saat ini Natalie sedang sibuk mengunyah manisan yang disajikan.

“…………”

Aku pun menghela nafas panjang. Ini perempuan….

Tiba-tiba pandanganku dan Natalie pun bertemu.

“Toya, jangan khawatir… Karena ada aku di sini… Kuserahkan urusan di Ibukota padamu ya…”

Memang Natalie sempat kesal ketika ia tahu bahwa levelnya telah dilampaui oleh Charl dan Al. Dan di sepanjang perjalanan menuju ke kota Lian, ia berjuang keras seperti kesetanan untuk menaikkan levelnya itu. Namun dari hari pertama hingga akhir pelatihannya, ia sama sekali tidak pernah mengendurkan latihannya.

Ya.. mungkin memang tidak akan ada masalah kalau ada Natalie di sini…

“Baiklah.. kalau begitu aku akan berangkat ke Ibukota…”

Mereka semua pun mengangguk.

Ketika aku keluar dari mansion, seorang prajurit sudah menunggu di samping Kokuyou. Ketika menyadari keberadaanku, seperti biasanya kuda itu langsung menggigit kepalaku.

“Kumohon, setidaknya jangan lakukan itu disaat seperti ini…”

Sementara aku sedang menyeka air liur yang menetes, Gauros menatapku dengan penuh kekaguman.

“Aku tidak menyangka Battle Horse akan jadi seakrab itu…”

Aku mengabaikan kata-kata itu dan naik punggung Kokuyou.

“Tolong jaga tempat ini… Aku berangkat…”

“Aku serahkan masalah Ibukota pada Anda…”

“Hati-hati”

“Tenang saja”

Kokuyou pun melangkah perlahan. Setelah melewati gerbang pelindung kota Lian, perlahan-lahan kecepatan semakin meningkat. Kalau aku berjalan lurus ke arah Ibukota, aku nanti akan bertemu dengan para prajurit yang menyerang kota Lian. Jadi aku memutuskan untuk memutar jalan sedikit dan menerjang hutan. Karena aku harus datang sebagai seorang petualang dari Kerajaan Sarandir.

Benar apa yang diperkirakan oleh Gauros, aku sama sekali tidak bertemu dengan tentara dari Kerajaan Generate, dan dapat dengan lancar tiba di jalan menuju ke Kerajaan Sarandir.

Dari sini aku melanjutkan dengan berjalan kaki. Karena aku tidak bisa terlalu mencolok, jadi aku tidak bisa menaiki Kokuyou karena akan dengan mudahnya menjadi perbincangan orang-orang. Ada kemungkinan juga nantinya aku akan ditangkap oleh prajurit Kerajaan Generate yang sedang menguasai Ibukota Kekaisaran.

Karena aku sedang terburu-buru, jadi aku langsung meminta Kokuyou masuk ke dalam Storage setelah memberinya makan minum dan beristirahat sebentar.

“Oke, kita lanjut…. Katanya ada desa di sekitar sini nanti…”

Setelah memastikan posisi di peta Kekaisaran Lunette yang aku dapatkan di Kota Lian, aku pun bergegas berjalan ke arah utara dengan langkah cepat.

◇◇◇

Setelah berjalan kurang lebih setengah hari, aku mulai bisa melihat ladang gandum di hadapanku. Karena ini masih belum panen, jadi ladangnya masih belum rusak. Dan tak lama kemudian terlihatlah sebuah desa. Mentari pun mulai terbenam dan langit mulai gelap.

“Kira-kira ada tempat menginap tidak ya?”

Aku pun memasuki sebuah gerbang yang tidak ada penjaganya. Desa itu tidak ramai, namun masih ada beberapa orang di sana. Terlihat puluhan rumah yang berdiri, dan aku pun menuju ke rumah terbesar di desa itu.

Tak ada pria usia muda di desa ini, hanya ada anak-anak dan orang tua. Dan pandangan mereka semua berkumpul ke arahku. Sambil merasakan semua tatapan itu, aku pun tiba di rumah terbesar.

Aku pun mengetuk pintu pelan-pelan dan mencoba memanggil orang rumah.

“Permisi….”

Kemudian terdengar suara dari dalam menjawab panggilanku. Sepertinya suara seorang wanita. Dan benar saja, seorang gadis muda yang usianya tidak jauh berbeda denganku membukakan pintu.

“Permisi… Saya sedang dalam perjalanan menuju ke Ibukota, apa saya boleh menginap semalam di desa ini?”

Setelah mendengar perkataanku, gadis itu sedikit kebingungan, namun tak lama kemudian wajahnya kembali ceria.

“Tidak ada penginapan ataupun rumah kosong di desa ini… tapi jika Anda berkenan, Anda bisa tinggal di rumah ini… Saya akan tanyakan ini dulu kepada kakek, ah kepala desa…”

“Saya tidak masalah tinggal di mana saja asal bisa menginap..”

“Kalau begitu, silakan masuk karena kepala desa ada di dalam…”

Aku pun masuk ke dalam mengikuti gadis itu. Sesampainya kami di ruang paling ujung, terlihatlah seorang pria paruh baya yang sedang menulis di mejanya.

“Kakek, katanya orang ini ingin menginap di desa ini…”

Pria itu pun menghentikan kegiatannya dan mengangkat wajahnya ketika gadis itu berbicara. Setelah pria itu mengamatiku dengan seksama, ia pun mulai membuka mulutnya.

“Tidak masalah jika kau ingin menginap di sini.. tapi kami tidak bisa memberikan sambutan apa-apa karena perang ini…. Anak-anak muda pergi dari desa untuk menjadi prajurit, dan belum kembali… Mungkin mereka tidak akan pernah kembali… tapi…”

Kekaisaran Lunette sedang kalah perang melawan Kerajaan Generate. Mungkin desa ini tidak terkena dampak langsung karena masih merupakan wilayah Kerajaan Sarandir. Namun para pemuda desa ini pergi meninggalkan desa untuk menjadi prajurit relawan untuk melindungi Kerajaan mereka. Tanpa dikatakan pun aku bisa mengerti bahwa mereka tak akan pernah kembali.

Jadi ini yang namanya perang ya…

Ini membuat perasaanku sedikit suram.

“Kalau boleh saya ingin membantu… Bagaimana dengan bahan makanan? Kalau sekedar daging monster saya bisa menyediakannya…”

Kepala desa itu tersenyum ketika mendengar perkataanku.

“Aku sangat berterima kasih untuk itu… Kami bahkan tidak dapat berburu dengan benar karena para pemuda sudah tidak ada… Jadi kami selalu makan sayuran dan gandum saja….Aku sangat bersyukur jika kau mau membagi beberapa daging…”

“Kalau begitu, karena aku akan memberikan satu ekor penuh, jadi aku ingin membagikannya untuk semua warga desa…. Hanya ini yang bisa aku lakukan…”

Mata gadis muda itu pun seolah bersinar ketika mendengar aku mengatakan satu ekor penuh daging.

“Kakek! Aku panggil orang-orang desa dulu ya!”

“Ah iya… Katakan pada mereka bahwa ada tamu yang datang memberikan daging untuk kita… Biar aku yang menyiapkan alat untuk membedah dagingnya…”

Aku pun mengikuti si Kepala desa keluar dari rumah.

“Jadi… di mana daging monsternya…”

Mungkin ia mengira aku datang dengan kereta kuda karena aku bilang aku membawa bahan daging. Dan kini ia kebingungan melihat aku yang tidak membawa apa pun.

“Ah.. tunggu sebentar…”

Aku pun mengeluarkan satu ekor monster berbentuk babi hutan yang aku buru sepanjang perjalanan dari dalam Storage-ku.

“Oooh…”

Si kepala desa itu pun terkejut saat melihat ukurannya. Monster yang aku keluarkan bernama Forest Boar, dan guild petualang mengategorikannya sebagai monster peringkat C. Tingginya sekitar tiga meter, dan kurasa dagingnya masih akan tersisa meskipun sudah dibagikan kepada seluruh penduduk desa.

“Aku ucapkan terima kasih telah berbagi buruan sebesar ini… Etto… ”

“Ah saya lupa memperkenalkan diri… Nama saya Touya… Saya adalah petualang peringkat B dari Kerajaan Sarandir…”

Aku pun memperkenalkan diri di depan tubuh monster yang baru saja aku keluarkan.

Terimakasih telah berkunjung

Comments

3 tanggapan untuk “Shoukan sareta Kenja wa Isekai wo Iku Volume 3 Chapter 6”

  1. T. berkata:

    Maseki kapan min?

  2. SiOtong berkata:

    Tq min
    Nextt

  3. psp06 berkata:

    Mantap, lanjut min

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *